Bandara Dhoho Kediri Kini Beroperasi, Emil Curhat Kenang Petisi Para Bupati Kala itu

Emil Dardak bersama Arumi Bachsin mengunjungi Bandara Dhoho
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Jatim Viva

Kediri, VIVA Jatim- Bandara Internasional Dhoho Kediri sudah beroperasi per Senin, 1 April 2024 tadi.

PKS Jatim Siap Lanjutkan Kolaborasi Bangun Jawa Timur bersama Khofifah-Emil

Beroperasinya Bandara Dhoho Kediri itu menyimpan kenangan bagi Emil Elistianto Dardak yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek.

Emil bercerita lewat unggahan di akun resmi instagram bersama sang istri Arumi Bachsin bahwa tahun 2016 kala itu masyarakat belum bisa menerima keberadaan Bandara Dhoho.

Perolehan Suara Khofifah-Emil Tembus 60,1 Persen Versi Quick Count ARCI

Selain mustahil, juga dari faktor pendanaan dan lokasi yang membutuhkan lahan luas menjadi hal yang sangat sulit dari kacamata masyarakat awam.

"Banyak sejarahnya ini perjalanannya sampai terbangun. Sejak 2016 masih ingat gak sih jadi bupati trenggalek ngurusin perjuangan bandara. Saya ingat awal-awal kami ingin bangun bandara dekat Trenggalek langsung dibuly sama netizen," ujar Emil Dardak, Senin, 1 April 2024.

Jelang Coblosan, Emil dan Arumi Pilih Ziarah ke Makam Leluhur di Trenggalek

Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini mengaku peran serta delapan kepala daerah di wilayah Mataraman cukup berarti.

Saat 2016 itu Emil mengajak bersama 8 kepala daerah membuat petisi ke Presiden Jokowi melalui Luhut Binsar Panjaitan yang saat itu menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).

"Yang tanda tangan bareng saya petisi saat itu Pak Muhtarom, Pak Sumantri Magetan, dari Ponorogo Pak Ipong. Petisi ini kan (berada) di wilayah tempur angkatan udara. Atas izin Pak Jokowi dan Pak Luhut bisa, lumayan ya (Bandara Dhoho) agak dekat daripada Surabaya," tambahnya.

Ia mengapresiasi atas berdirinya bandara ini. Hasil ini bukan dirinya yang mengusahakan, melainkan dari pihak swasta yang memiliki modal sangat besar.

Pemerintah dirasa belum sanggup jika harus membangun dalam satu tahap, akhirnya daripihak swasta langsung mengambil alih tanpa harus menuggu anggaran berikutnya melalui mekanisme panjang.

"Arsitekturnya keren, bukan aku yang milih tapi ini dari yang punya duit. Kalau pemerintah harus mengganggarkan lagi, ahirnya diambil alih oleh pihak swasta yag mengerjakan," ujarnya.