Masjid Aolia Gunung Kidul Gelar Idul Fitri Usai Telepon Allah, PBNU Geram
- VIVA.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras tindakan jemaah Masjid Aolia di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta, yang melaksanakan Hari Raya Hari Idul Fitri lebih awal pada Jumat, 5 April 2024, kemarin. Mereka berdalih tokoh panutannya telah berbicara langsung dengan Allah SWT.
“Ini sungguh memprihatinkan, harus dicegah dan tidak boleh terulang kembali,” kata Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi dalam keterangannya kepada VIVA Jatim, Sabtu 6 April 2024.
Gus Fahrur sapaan akrab Pengasuh Pondok Pesantren Annur Bululawang, Malang tersebut mengimbau seluruh umat Islam khususnya tokoh agama agar beribadah sesuai ajaran agama Islam yang benar.
“Harus menggunakan ilmu dan akal sehatnya, tidak boleh mempermainkan ajaran agama Islam dan berdalih telah berbicara langsung dengan Gusti Allah SWT,” tegasnya.
Menurut dia, agama merupakan tuntunan dan ajaran yang berlaku untuk masyarakat umum. Karena itu, seseorang maupun kelompok masyarakat tidak boleh secara asal-asalan mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Allah. “Pengakuan semacam itu tidak sah dan tidak boleh dijadikan dasar tuntunan agama,” ujarnya.
Ia menegaskan, dasar ibadah dalam Islam harus sesuai tuntunan syariat yang dipahami dengan ilmu-ilmu standar yang sudah jelas dalil-dalilnya. “Semua harus ilmiah, rasional dan dapat diuji keabsahannya oleh masyarakat umum,” tandasnya.
Gus Fahrur mengimbau masyarakat Muslim Padukuhan Panggang, dan masyarakat muslim lainnya untuk mengambil tuntunan agama Islam dari para ulama yang benar dan dapat mempertanggung jawabkan ajarannya sesuai metode nalar syariat Islam yang sah dan telah diterima masyarakat dunia Islam secara luas.