Beberapa Negara Arab Ini Justru Dukung Israel Gempur Palestina, Ini Penyebabnya
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Konflik di Timur Tengah terus berkecamuk. Eskalasi serangan yang menelan banyak korban terus dilakukan Israel di Jalur Gaza, Palestina. Tak hanya itu, kini Israel juga berseteru dengan Iran. Konflik ini pun berimbas terhadap stabilitas ekonomi dunia.
Dikutip dari VIVA, Jumat, 19 April 224, sebagian besar negara di dunia, besar dan kecil, telah menyatakan kecaman dan kemarahan mereka atas genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung selama 194 hari terakhir.
Krisis kemanusiaan ini masih menjadi kemelut persoalan yang belum terselesaikan. Dalam bahasa diplomatis atau sekadar kata-kata yang blak-blakan, seperti di Afrika Selatan, setiap negara telah menyampaikan pendapatnya kepada Israel mengenai invasi militernya ke daerah kantong Palestina.
Di sisi lain, beberapa negara juga dengan jelas menyatakan dukungannya terhadap Negara Pendudukan apartheid, seperti Amerika Serikat, yang Presidennya, Joe Biden, dalam banyak kesempatan menggambarkan dukungannya terhadap Israel sebagai dukungan yang sangat kuat. Hal ini telah terulang dalam banyak kesempatan dan merupakan fakta sejak Israel didirikan 75 tahun yang lalu.
Melansir dari Middle East Monitor (MEMO), Kamis, 18 April 2024, meskipun ada beberapa kemunafikan yang jelas dalam pernyataan tersebut, pernyataan-pernyataan itu secara umum tetap dipertahankan, meskipun dalam bahasa diplomasi yang berubah ketika mereka menghadapi genosida yang parah dan beragam serta meningkatnya manifestasi kelaparan di Gaza. Dengan kata lain: negara-negara yang mendukung Israel, pada umumnya, tidak mengubah posisi mereka, meskipun mereka melunakkan pembicaraan mereka ketika mengungkapkannya secara terbuka.
Anehnya, atau mungkin tidak, sebagian besar kemunafikan politik dan ketidakkonsistenan antara perkataan dan perbuatan sebenarnya datang dari pihak yang, sayangnya, Palestina mengharapkan semacam solidaritas di dunia Arab dan Muslim.
Negara-negara mayoritas Muslim dan Arab, termasuk Turki, Arab Saudi, Irak, Mesir, Uni Emirat Arab, Azerbaijan dan Kazakhstan diharapkan mendukung Palestina atau, setidaknya, tetap netral, sebuah posisi yang akan membuat mereka dihina oleh rakyatnya sendiri. Semua negara tersebut, termasuk Rusia, Gabon, dan Brazil telah dan berulang kali mengutuk Israel atas genosida tersebut atau, setidaknya, menyerukan gencatan senjata dan membanjiri Gaza dengan bantuan. Ini adalah posisi publik yang mereka nyatakan, namun pada kenyataannya, mereka gagal menerjemahkan kebijakan tersebut menjadi tindakan yang tentunya akan berdampak pada perekonomian dan mesin perang Israel.