Pj Gubernur Jatim Apresiasi Peran PKK dalam Menekan Stunting hingga 17,7 Persen

Peringatan HKG PKK Provinsi Jawa Timur
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Prevalensi stunting di Jatim sendiri terus menurun, yaitu berada di angka 19,2% pada 2022 dan 23,5% pada 2021.

Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya, Pj Gubernur Adhy: Komitmen Maksimalkan pelayanan

"Saat ini kita masih harus terus mengatasi permasalahan penting yaitu stunting. Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di indonesia berada pada angka 21,6% atau turun sebesar 2,8% dibandingkan prevalensi 2021 sebesar 24,4%. Ini tumpuannya ada pada PKK," katanya.

"TP PKK Jatim berhasil mempercepat penurunan ini sehingga kita bisa berada di bawah rata-rata nasional. Jumlah ini harus terus kita tekan lagi utamanya melalui sinergi antara TP PKK Jatim dengan berbagai dinas terkait dan Pemprov Jatim," sambungnya.

Tampang Melas 2 Tersangka Pemerkosa Gadis ABG di Bawean Gresik

Selain itu juga diiringi penurunan angka Pernikahan Dini, dimana tahun 2021 Jatim sebesar 10,44 %, tahun 2022 9,46%, dan tahun 2023 sebesar 8,86%.

"Kita harus menekan terus angka ini, tetapi ini sudah menjadi bukti bahwa Kader PKK Jatim terus melakukan berbagai upaya pemberdayaan keluarga, edukasi terhadap perempuan, dan meningkatkan kualitas pola asuh anak dan remaja dalam rumah tangga," pujinya.

Kompak! Pemprov dan 38 kabupaten-kota Se Jatim Raih WTP 2 Tahun Berturut-turut

Pj. Gubernur Adhy juga memberikan acungan jempol kepada para kader PKK Jatim atas kepeduliannya membangun kesadaran atas kekerasan dalam rumah tangga, bela negara, dan bidang pola asuh.

"Kami harapkan TP PKK Jatim dapat terus bersinergi dengan berbagai perangkat daerah terkait untuk berbagai program kerjanya, termasuk pencegahan dan penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, juga untuk meningkatkan kesadaran bela negara," sebutnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title