Pemprov Jatim Gandeng Marketplace Dorong Digitalisasi UMKM
- VIVA Jatim/Mokhamad Dofir
Surabaya, VIVA Jatim – Sebanyak 30 persen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur belum menerapkan digitalisasi pada usahanya. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UMKM menggandeng perusahaan marketplace untuk mendorong para pelaku usaha 'melek' digital.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur Andromeda Qomariah mengatakan, meski masih ada 30 persen UMKM di wilayahnya yang belum menerapkan digitalisasi, jumlah pelaku usaha yang 'melek digital' dari tahun ke tahun terus tumbuh pesat.
"Dengan adanya kerjasama dengan marketplace, maka UMKM Jawa Timur itu lebih 'melek' digital. Artinya dari tahun 2021 itu kita ada sekitar masih 42 persen UMKM yang 'melek' digital, kemudian di 2022 meningkat menjadi 46 [persen] dan sekarang sudah sekitar 69,08 persen," katanya di Surabaya, Kamis, 16 Mei 2024.
Ke depan, ia berharap akan terus menjalin kerjasama dengan marketplace untuk mewujudkan digitalisasi pada UMKM. Satu diantaranya dengan menggelar kegiatan workshop bersama Tokopedia dan Tiktok Shop.
Kerjasama nantinya dia harapkan, tidak hanya sebatas pada pemasaran produk UMKM, melainkan juga pada sistem produksi yang saat ini prosentasenya masih sekitar 30,9 persen serta pada tata kelola keuangan berbasis digital yang tercatat angkanya juga masih rendah, yakni hanya 10 persen.
Bila kerjasama ini terus ditingkatkan ke depan, diharapkan minimal ada keseimbangan antara pemasaran digital yang sudah semakin banyak oleh UMKM.
"Jadi nanti untuk proses produksi juga demikian, ikut naik. Kalau pemasarannya besar sementara hasil produksinya masih belum seimbang, ini akan berpengaruh," ujarnya.