Belanja APBD Surabaya Terbesar se-Indonesia, Ini Kata Eri Cahyadi

Rakor Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Instruksi Presiden
Rakor Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Instruksi Presiden
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Eri menambahkan, Pemkot Surabaya juga menggeber berbagai program yang melibatkan UMKM penjahit dan perajin di kampung-kampung. Pemkot Surabaya memesan ratusan ribu seragam dan sepatu untuk dibagikan gratis ke pelajar SD dan SMP dari keluarga kurang mampu.

Baca juga: Pemkot Surabaya Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut

“Ini seperti sekali mendayung tiga pulau terlampaui. Kita memberdayakan UMKM, memastikan seluruh pelajar bisa bersekolah dengan nyaman karena punya seragam dan sepatu baru, sekaligus meringankan beban orang tua karena tidak perlu membeli seragam dan sepatu baru,” jelas mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya tersebut.

Untuk Produk Indonesia

Eri juga memastikan, APBD Surabaya didedikasikan untuk produk dalam negeri. “Pokoknya kita pilih produk dengan komponen dalam negeri yang besar.” 

Jangan sampai APBD justru untuk beli barang impor, Eri menandaskan, kecuali memang yang belum bisa produksi di dalam negeri. “Kalau ada kepala dinas yang masih suka beli produk impor, padahal ada produksi dalam negerinya, akan langsung saya copot,” tegas Eri.

Masih kata Eri, pada 2023, APBD Surabaya akan mengalokasikan belanja Rp3 triliun untuk sektor UMKM. “Ayo UMKM memanfaatkan. Ini uangnya rakyat kok. Bukan uangnya wali kota. Harus kembali ke rakyat, ke UMKM,” katanya. 

“UMKM ayo persiapkan diri. Lengkapi dengan legalitas. Nanti bisa nikmati kue APBD Surabaya,” sambungnya.

Baca juga: Demi Keadilan, Guru Besar ITS Desak Pemkot Surabaya Naikkan Tarif PDAM

Selain melalui instrumen belanja APBD, lanjut Eri, pemberdayaan UMKM juga dilakukan dengan “Rumah Padat Karya” (RPK) yang tersebar di berbagai kelurahan di Surabaya. Aset-aset Pemkot Surabaya yang idle alias menganggur disulap menjadi RPK untuk memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

“Ada untuk kafe, barbershop, laundry, cuci motor, produksi kue, destinasi wisata, lahan pertanian-perikanan, dan sebagainya. Program ini telah menyerap ribuan warga MBR,” tandasnya.