Kisah Haru Jemaah Haji di Makkah, Minim Bekal tapi Selalu Ada Rezeki

Abu Bakar bin Sarang, Jemaah Haji asal Deli Serdang
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Setiap orang pasti memiliki kisah dan pengalaman tersendiri selama melakoni ibadah haji di Makkah, Arab Saudi. Tak jarang pula dari mereka mengalami hal-hal yang diluar nalar, baik itu hal positif maupun negatif. 

Arab Saudi Tolak Keras Ide Netanyahu agar Palestina Dirikan Negara di Wilayahnya

Seperti yang dialami Abu Bakar bin Sarang, seorang Jemaah haji asal Deli Serdang Kloter KNO-32. Pria 61 tahun itu tak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya.

Abu Bakar mengaku pergi ke Tanah Suci tidak seper pun membawa bekal untuk membeli makanan sehari-hari atau uang ongkos transportasi berkunjung ke beberapa tempat suci di Mekah.

Cegah Osteoporosis, Lima Ribu Orang Berjalan Kaki 10 Ribu Langkah di Surabaya

Pria paruh baya itu hanya mengandalkan jalan kaki setiap hari untuk bersilaturahmi dengan berbagai jemaah haji di Mekkah.

Dalam sehari, Abu Bakar bisa menghabiskan waktu untuk berjalan kaki ke Masjidil Haram satu jam dari hotel di kawasan Syisah.

Komitmen Menag Buat Jemaah Haji Tersenyum: Kita Ingin Husnul Khatimah

"Saya setiap sebelum Subuh selalu jalan kaki ke sini (Masjidil Haram)," ungkap Abu Bakar kepada petugas Media Center Haji, dikutip dari VIVA, Jumat, 21 Juni 2024.

Dengan tidak membawa uang sepeser pun, dia selalu mendapatkan rezeki baik itu berupa makanan, minuman, maupun barang.

Di setiap langkahnya ada saja orang yang berbagi rezeki dan akhirnya dia bisa mengumpulkan untuk sebagian oleh-oleh dibawa ke Tanah Air.

"Kuncinya harus ikhlas, Insya Allah banyak yang berbagai. Jangan hitungan kita di Tanah Suci," kata Abu Bakar yang berprofesi sebagai penyadap karet di kampungnya.

Dia mengatakan mendaftar haji pada 2012 dan berangkat sendiri ke Tanah Suci. Dia mengumpulkan uang tidak tentu setiap hari. Kadang Rp5.000 atau bahkan lebih dari itu.

"Pada 2012 bayar daftar Rp25 juta, sisanya pelunasan ya ngumpulin dari bayar kerjaan yang hanya Rp20.00 sampai Rp50.000 per hari," katanya.

Abu Bakar mengatakan sangat terkesan dengan pelayanan petugas haji yang selalu sigap dalam melayani tamu Allah. Hal ini dia sangat rasakan mulai dari keberangkatan dari embarkasih.

Bahkan, kata dia, setiap perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram selalu menyempatkan waktu berkomunikasi dengan petugas.

"Saya nilai 250 persen pelayanan petugas sangat bagus sekali. Pokoknya mantap," ujarnya dengan rasa sumringah.

https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1725127-cerita-jemaah-haji-dapat-rezeki-berlimpah-setiap-kali-jalan-kaki-ke-masjidil-haram

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Cerita Jemaah Haji, Dapat Rezeki Berlimpah Setiap Kali Jalan Kaki ke Masjidil Haram