Santri Annuqayah Lubri Jadi Utusan Indonesia Hadiri Forum Internasional di Jepang

Faizatin (dua dari kiri) saat menghadiri Japan Youth Summit 2024
Sumber :
  • Ibnu Abbas/Viva Jatim

Sumenep, VIVA Jatim – Dalam ajang Japan Youth Summit 2024, salah seorang santri Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa Putri (Lubri) Sumenep, Faizatin, terpilih menjadi utusan Indonesia untuk hadir dalam konferensi internasional tersebut. Dari Senin sampai Kamis, 1-4 Juli 2024.

Jemaah Haji Debarkasi Wafat di Tanah Suci Bertambah jadi 68 Orang

Ajang ini diselenggarakan oleh Youth Break the Boundaries Foundation di Osaka Jepang. Mengusung tema 'Pioneering Innovation for Sustainable Futures'. Giat ini bertujuan untuk mempertemukan para pemikir muda yang luar biasa untuk secara kolektif mengatasi tantangan masa depan dan mengusulkan solusi inovatif.

Faizatin merasa bangga bisa terpilih dan menjadi satu dari 15 pemuda lainnya yang diutus Indonesia menghadiri forum bergengsi itu. Terlebih, statusnya sebagai santri di PP Annuqayah Lubri, Sumenep.

Ning Ita Borong Rekom untuk Pilwali Mojokerto, Satu Partai Parlemen belum Merapat

“Sebagai delegasi yang terpilih untuk mengikuti Japan Youth Summit 2024 ini, saya tentunya akan merasa sangat bangga dan bersyukur sekali," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Kamis, 4 Juli 2024.

Konferensi ini merupakan kesempatan luar biasa baginya untuk kembali berpartisipasi dalam forum internasional setelah satu tahun yang lalu ia berhasil menjadi delegasi Indonesia dalam International Youth Conferense Expedition yang diselenggarakan di 3 negara Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Daftar Tempat Keramat Cocok Buat Ritual Malam 1 Suro, Nomor 5 Ada di Surabaya

Pihaknya juga menyampaikan beberapa hal yang ia persiapkan untuk berpartisipasi dalam konferensi ini. 

“Tentunya ada banyak upaya yang saya persiapkan, mulai dari mempelajari materi secara mendalam mengenai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs yang berkaitan dengan Quality Education. Saya berusaha memahami target-targetnya, tantangan yang dihadapi, dan upaya yang diperlukan untuk mencapainya, kemudian menganalisa materi dan membaca literatur tentang isu-isu dalam pendidikan global, termasuk akses, kesetaraan, kualitas pembelajaran, dan inovasi dalam konteks pendidikan SDGs”. Jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title