Swadaya Dirikan Rumah Singgah: Ringankan Beban Pasien di Tulungagung

Suasana Rumah Singgah Sahabat Sehat di Tulungagung.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Tulungagung, VIVA Jatim – Bersih dan rapi tampak dari pertama masuk ke Rumah Singgah 'Sahabat Sehat'. Sebuah rumah yang diperuntukkan bagi pasien menetap sementara selama pengobatan tindakan medis berbulan-bulan di rumah sakit Tulungagung.

Ngedusi Kucing Jadi Adat Warga Pelem Tulungagung Doa Meminta Hujan

Siapa sangka rumah singgah yang berada di Jalan Bung Tomo Gang 2 RT 5 RW 1 Desa/Kecamatan Kedungwaru Tulungagung ini berasal dari sukarela. 

Sekretaris Rumah Singgah Sahabat Sehat, Armituti mengungkapkan awal mendirikan rumah singgah ini berkaca dari pengalaman sendiri. Ketika berobat ke RSUD dr Saidul Anwar (RSSA) Malang selalu mencari rumah singgah.

Cerita Pak Minto tentang Ekspor Ikan Mas Koki Capai 60 Ribu Ekor di DSA Wajak Lor Tulungagung

Armituti mengaku pasien pasti dalam berobat tidak cukup dalam waktu sehari bagi yang mengidap penyakit kronis.

Kadang menginap berbayar dengan bermalam mengeluarkan Rp 100 sampai Rp 150 ribu. Padahal jika tindakan medis seperti 'sinar' terjadwal setiap hari.

Syarat Kepesertaan Aktif JKN Bagi Pemohon SIM Mulai Diujicobakan di Tulungagung

"Bisa selama 1 sampai 1,5 bulan, banyak tidur di teras-teras. Dari situ akhirnya kami dengan 9 teman berniat untuk mendirikan rumah singgah. Untuk meringankan beban dari teman-teman seperjuangan," ujar Armituti di ruang tamu, Kamis, 11 Juli 2024.

Armituti mengaku bersyukur meski baru satu tahu berjalan, ada donatur yang meminjam lokasi rumah yang seperti sekarang ini ditempati. Karena dahulu masih mengontrak selama satu tahun dan harus mengeluarkan dana pribadi.

"Itu kami pengurus urunan untuk keperluan rumah singgah. Dulu belum selengkap ini, dulu hanya beras dan minyak saja. Kadang kadang kalau ada sembako yang lain monggo bisa dibuat bersama," bebernya.

Tepat bulan Agustus habis masa kontrak. Bulan Mei 2023 silam, ada dermawan meminjam lokasi, yakni Dokter Anastesi di RSUD dr Iskak, dr Hanis Suprobo.

"Akhirnya per Agustus 2023 kita pindah disini. Alhamdulillah mulai banyak donatur kecil-kecilan," ungkapnya.

Perempuan yang pernah mengidap penyakit kanker pada 2016 silam ini menjelaskan bahwa dengan berjalannya waktu, tidak cukup hanya dengan kebutuhan sembako saja.

Akan tetapi persoalan dan kebutuhan kompleks, mulai ada pasien rumah singgah ketika kemoterapi harus mencarikan pendamping karena sebatangkara dan seterusnya.

"Akhirnya kita membayari pendamping mengambil kas juga. Ketika ada pasien yang tidak bisa membayar BPJS, kita ambil alih untuk bayari," ulasnya.

Perihal kapasitas pasien, Perawat di RSUI Orpeha Tulungagung ini mengaku ada 6 tempat tidur yang terdiri ada 2 kamar tidur. Lalu, ruang tamu disekat dengan diberi 2 tempat tidur.

Sedangkan untuk persyaratan bagi pasien gampang, Armituti menyebutkan diantaranya adalah memiliki penyakit tidak menular. 

Kedua, harus ada pendamping, ketiga menyerahkan fotocopy KTP.

Syarat harus ada pendamping, dirinya mengaku karena setiap ada waktu pasien rawat relawan tidak bisa mendampingi selama 24 jam. Akan tetapi, di rumah singgah juga sudah dilengkapi nomor telepon emergency RSUD dr Iskak dan lainnya.

"Tapi kita tinggali nomor telepon TEM emergency dari RSUD dr Iskak. Sewaktu waktu rumah singgah dari sana ini gratis," tambahnya.

Perempuan asal Desa Malasan Kecamatan Durenan Trenggalek kebanyakan pasien dari Trenggalek, Blitar, Jombang, Kertosono, hingga Nganjuk.

Armituti menyebutkan kenangan bersama pasien cukup banyak. Ia melihat pasien merasa nyaman, karena disini sering memberi support. Berbeda dengan ketika di rumah sendiri.

"Paling tidak disini pasien besok kemoterapi atau kontrol malamnya datang. Istirahat disini kita bisa berkumpul, ngrumpi-ngrumpi, berbagi pengalaman dan curhat-curhat itu yang membuat teman teman semakin semangat," terangnya.

Sepuluh inisiator Rumah Singgah Sahabat Sehat tersebut adalah Hartini sebagai ketua, Sekretaris Armituti, bendahara 1 Sulis, bendahara 2 Vany.

Lalu, Sie Kerohanian Istiqomah, Istiawati. Sie rumah tangga, Irawati, Mimin, sie dana Hesty, Elis serta sie Humas dirangkap oleh Armituti.