Hari Menanam Pohon, Khofifah Sokong Produktivitas Warga Trenggalek

Gubernur Khofifah serahkan bantuan alat pertanian di Trenggalek.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus membangkitkan peningkatan ekonomi masyarakat mulai dari sektor pertanian, kehutanan, dan industri. Salah satu caranya dengan menyerahkan bantuan alat ekonomi produktif kepada empat Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kabupaten Trenggalek.

Trenggalek Kelebihan Ribuan Ekor Hewan Kurban di Momen Idul Adha

Bantuan itu diserahkan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Provinsi Jawa Timur Sabtu 10 Desember 2022 di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi menjelaskan, bantuan sarana prasarana alat ekonomi produktif tersebut diharapkan dapat  meningkatkan produksi dan menjadikan nilai tambah sebesar 15 persen dari produksi sebelumnya.

Masuk Bursa Pilgub 2024 Penantang Khofifah, Kiai Marzuki Mustamar: Kami Hidup Mati di Jatim

"Selain itu, dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi masyarakat di daerah melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pedesaan di Kabupaten Trenggalek," kata Jumadi.

Dia mengaku, komoditas yang dikembangkan  di antaranya seperti kayu jati, sengon dan lainnya. Hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti aren dan bambu, termasuk pemanfaatan lahan di bawah tegakan berupa porang, empon-empon, garut, kopi,  jagung, buah-buahan,  serta jasa wisata alam/ekowisata. 

Menimbang Duet Khofifah-Kharisma bila Emil Dardak Tak Maju Pilgub Jatim

Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kabupaten Trenggalek juga mempunyai potensi dalam pengembangan produksi tanaman kayu-kayuan dan hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Bantuan dari Gubernur Jatim itu diharapkan untuk mendorong agar masyarakat dan kelompok masyarakat agar dalam menjalankan kegiatan usaha produktifnya sekaligus mampu memberi nilai tambah produk-produk yang dihasilkan kelompok.

Hal ini penting untuk menggerakkan nilai tambah pada sektor pedesaan yang berbasis pertanian yang diharapkan mampu mengendalikan inflasi daerah pada tingkat desa terutama produksi komoditas pangan, antara lain melalui diversifikasi pangan, produksi komoditas pangan nonberas, seperti jagung, pisang, porang, talas, dan lain-lain.

Melalui bantuan alat ekonomi produktif ini, pihaknya berharap dapat menjadi katalisator munculnya ide-ide kreatif dan inovatif. Yaitu menciptakan produk unggulan kelompok dan hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk di pasar global.

"Semangat inisiatif, kolaboratif, dan inovatif (IKI) ini diharapkan dapat mengakar di kelompok masyarakat dan tentunya semangat IKI yang sama pada tataran multi stakeholder," paparnya.

Bantuan sarana dan prasarana ini juga secara tidak langsung alan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Ditambah lagi, bisa memacu masyarakat sekitar hutan untuk lebih produktif dan inovatif, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan.

"Melalui serangkaian kegiatan yang telah dilangsungkan, harapannya masyarakat semakin sejahtera, lingkungan tetap terjaga dan hutan tetap lestari. Salam Lestari," tandasnya.

Dalam kegiatan ini Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Trenggalek juga turut memamerkan berbagai macam produk unggulan hasil dari KTH binaan dan Kelompok Perhutanan Sosial di Trenggalek. Produk yang dipamerkan berupa olahan pangan dari hasil hutan bukan kayu, madu, olahan makanan dari porang dan lainnya. Dalam acara ini juga dibagikan 1.000 bibit tanaman produktif secara gratis bagi setiap pengunjung stand pameran.

Penerima bantuan  alat sarana dan prasarana ekonomi produktif tersebut adalah KTH. Rimbun Tunas Makmur Desa Bendorejo Kecamatan Pogalan. Kemudian, KTH Tani Mulyo Desa Petung Kecamatan Dongko, KTH Rimbun Ngudi Mulyo Desa Karanganyar Kecamatan Pule dan satu Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) LMDH Simbar Wangi Desa Botoputih Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek.

Sebagai informasi, sarana dan prasarana ekonomi produktif yang diserahkan senilai Rp. 709.789.499,- Yang meliputi alat angkut roda tiga, alat pengemasan (sealer heatgun, mesin mixer kompos, pompa air; alat perajang serbaguna, mesin pencacah/chopper serbaguna.

Lalu ada mesin ekstrak madu elektronik, mesin kristalisasi gula semut, mesin ekstraksi propolis, mesin pendingin; mesin pengayak gula semut. Selanjutnya, oven pengering gula semut, pakaian anti sengat lebah, talang madu/saringan madu; timbangan, alat perajang umbi porang; mesin pemasak gula aren.

Kemudian alat penepung, alat pengukur kadar air madu, alat pengering porang; mesin produksi bokhasi, mesin ekstrak madu elektronik, alat pengupas kolang kaling dan lain-lain.