Cagub Risma Ulas Program Sekolah Gratis di Tulungagung

Cagub Jatim Risma saat berkunjung ke Tulungagung
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulugagung, VIVA JatimCalon Gubernur Tri Rismaharini saat lawatan konsolidasi politik menemui kader dan masyarakat Tulungagung. Di situ ia mengulas program yang akan dibawa apabila memimpin Jawa Timur. Salah satunya 'Sekolah Gratis' untuk siswa-siswi Jawa Timur.

Pjs Bupati Kediri Ingatkan Jangan Kasih Kendor Layani Masyarakat

Saat disinggung awak media, apa perbedaan  sekolah gratis dengan program Pemprov Jawa Timur yang sebelumnya sudah berjalan. Risma mengaku bahwa sekolah gratis ya memang benar-benar tidak membebankan iuran kepada siswa.

"Kalau sekolah gratis itu tidak ada tarikan dari manapun, apapun ya. Aku soalnya beberapa kali mbayari mas, dari anak-anak dari Jawa Timur. Bahkan nebus ijazah barang seperti itu tetapi memang tidak menyalahkan," ujar Tri Rismaharini saat kunjungannya di Tulungagung, Minggu siang, Senin, 29 September 2024.

Nantikan Diskon Besar-besaran Belanja Online 10.10 di Tokopedia, Ini Langkahnya

Risma mengaku bertemu dengan PGRI dimana mereka menyampaikan banyak guru-guru yang tidak bisa dipenuhi. Sehingga harus mengambil guru honorer serta dengan konsekuensi harus dibayar.

"Makanya dahulu saat saya menjadi Walikota Surabaya itu saya hitung. Jadi kebutuhan itu bukan hanya untuk operasional sekolah, tidak cukup mas kalau cuma itu," tegasnya.

72 Persen Pembangunan Jalan Tol di Indonesia Hasil Kerja Jokowi

Perempuan yang sebelumnya menjabat Menteri Sosial Republik Indonesia ini mengatakan fenomena tersebut terjadi harus menjadi guru honorer yang bukan PNS karena jumlah kapasitas guru masih kurang.

Risma melanjutkan, jumlah guru atau guru honorer swasta, madrasah, pondok pesantren memang banyak mengambil honorer. Beliau memberikan solusi saat menjabat Walikota Surabaya sudah dihitung iakan dibayar oleh pemerintah kota.

Kemudian ketika guru honorer juga dibayar sehingga Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) hanya untuk operasional Sekolah.

"Jadi tunjangan guru-guru itu bisa dibayar dari pemerintah sehingga tidak perlu Ada tarikan lagi kepada anak-anak," tambahnya.

Pun juga perihal Seragam. Risna menjelaskan yakin bisa bersama-sama sebetulnya seperti Baznas juga bisa membantu apabila pelajar yang benar-benar membutuhkan uluran tangan perihal kebutuhan sekolah.

"Anak-anak tidak perlu terbebani, kalau di Surabaya dulu seragam semua saya penuhi. Nanti kita lihat karena berbeda-beda sekolah swasta pun berbeda, kerja sama dengan para pengusaha, donatur dan sebagainya karena tidak setiap bulan," tandasnya.