Jatim Fest 2024 Beri Ruang UMKM Pasarkan Produknya

Pembukaan Jatim Fest 2024
Sumber :
  • Rahmat Fajar

Surabaya, VIVA Jatim-Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan bahwa UMKM menjadi faktor ekonomi Jawa Timur cukup kuat. Pengalaman Covid-19, di mana UMKM menjadi penyelamat perekonomian Jatim adalah bukti bahwa sektor ini sangat penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi.

Santri SMA Progresif Bumi Shalawat Unjuk Karya di Jatim Fest 2024

Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 4,9 persen. Angka pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa.

"UMKM menyumbang kontribusi secara ekonomi 54 persen itu menunjukkan bahwa jangan takut Jatim bisa stabil ekonominya karena dukungan dari UMKM dan koperasi," ujar Adhy saat membuka Jatim Fest 2024, di Exhibition Hall, Grand City Surabaya, Rabu, 2 Oktober 2024.

Pemprov Jatim akan Tambah Anggaran Khusus Disabilitas di APBD

Kontribusi besar tersebut yang mendorong Adhy agar di Jatim Fest 2024 memberikan ruang seluas-luasnya kepada UMKM sehingga mereka dapat memasarkan dan mempromosikan produknya. Selain itu, harapannya mereka dapat terkoneksi dengan pasar luar.

Meskipun Jatim Fest berlangsung selama tiga hari di Surabaya, Adhy berharap bisa memberikan dampak terhadap ekosistem ekonomi di Jatim. Ia juga berharap ekonomi Jatim kian tumbuh pesat.

Adhy Karyono Ajak Masyarakat Kenang Perjuangan Gubernur Soerjo

"Jawa Timur selalu memberikan kesempatan pengusaha untuk memasarkan produknya," kata Adhy.

Lebih lanjut, Adhy mengatakan bahwa Jatim menjadi tujuan banyak negara dan investor untuk menjalin kerjasama ekonomi. Hampir setiap minggu, Pemprov mendapatkan tawaran kerjasama dari pihak luar negeri. Hal tersebut, kata Adhy, menunjukkan Jatim banyak dilirik oleh pelaku bisnis dari luar.

"Kami optimis berbagai industri turunan akan banyak lagi dan akan berdampak ke ekonomi masyarakat," tuturnya.

Adhy menambahkan Pemprov telah menyiapkan penambahan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal tersebut sebagai langkah agar daya beli masyarakat tetap stabil. Pasalnya, menurut Adhy, dikhawatirkan daya beli menurun apabila terjadi deflasi tiga bulan ke depan.