Rupiah Diprakirakan Anjlok Buntut Ketegangan di Timur Tengah

Ilustrasi rupiah dan dolar AS
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim –Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan merosot akibat ketegangan di Timur Tengah yang memicu aksi safe haven.

Efek Inflasi, Dolar AS di Senin Pagi Tembus Rp15.170

Pada awal perdagangan Rabu, rupiah dibuka turun 4 poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.210 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.206 per dolar AS.

“Sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat negatif, indeks saham AS dan Eropa ditutup turun. Serangan Iran ke Israel menaikkan ketegangan di Timur Tengah, memicu aksi safe haven,” kata Ariston dilansir dari Antara pada Kamis, 3 Oktober 2024.

GAPMMI Catat Industri Makanan dan Minuman Tumbuh 5,87 Persen pada Kuartal I 2024

Namun, menurut Ariston, pagi ini kondisi tidak terlalu negatif di pasar. Indeks pasar Asia sebagian bergerak menguat dan nilai tukarnya juga menguat terhadap dolar AS. Hal itu mungkin bisa menahan rupiah tidak terlalu melemah.

“Pasar mungkin melihat kalau Iran tidak akan mendapat dukungan internasional bila terjun dalam perang,” ujarnya.

Tari Gandrung Sambut Dubes Denmark di Gedung Negara Grahadi Surabaya

Ia memproyeksikan rupiah melemah lagi ke arah Rp15.250 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke arah Rp15.180 per dolar AS.