Efek Inflasi, Dolar AS di Senin Pagi Tembus Rp15.170
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim –Rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan banjirnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.100 per dolar AS.
Disaat yang bersamaan, indeks dolar AS (DXY) naik tipis 0,08% ke angka 100,8 atau lebih tinggi dibandingkan Jumat lalu yang berada di posisi 100,72.
Hal ini cukup menarik perhatian, lantaran pekan lalu Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi yang menunjukkan minat investor asing ke pasar keuangan domestik dengan total beli neto Rp25,6 triliun terdiri dari beli neto Rp19,76 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), Rp4,19 triliun di pasar saham, dan beli neto sebesar Rp1,66 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 19 September 2024, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp51,85 triliun di pasar saham, Rp21,39 triliun di pasar SBN dan Rp186,85.
Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah terbatas pada hari ini.
"Dengan absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri, rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi terhadap dolar AS dengan kecenderungan melemah terbatas," ujar Lukman dilansir dari VIVA Senin, 23 September 2024.