Luluk Nur Hamidah Soroti Masalah Besar Jatim di Hadapan Khofifah pada Debat Cagub 2024

Cagub Jatim Luluk Nur Hamidah saat Debat Perdana.
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jawa Timur), Luluk Nur Hamidah, tidak ragu menyampaikan sejumlah permasalahan yang masih dihadapi Jawa Timur saat ini, langsung di hadapan Gubernur sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa, dalam debat Pilgub Jatim 2024, Jumat 18 Oktober 2024. 

Membaca Peluang dan Tantangan Menuju Visi Besar Indonesia Emas 2045

Di sesi pertama penyampaian visi dan misi, Luluk mengangkat berbagai isu krusial yang menurutnya memerlukan perhatian serius dan solusi nyata.

"Di Jatim, kita memiliki 9,6 juta pelaku UMKM, namun sayangnya yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) baru 1,5 juta," ujar Luluk tegas.

PKS Jatim Siap Lanjutkan Kolaborasi Bangun Jawa Timur bersama Khofifah-Emil

Menurutnya, ini adalah kendala besar yang menghambat pertumbuhan ekonomi daerah, karena banyak usaha mikro yang belum terintegrasi ke dalam sistem formal.

Tidak berhenti di situ, Luluk juga menyoroti masalah pendidikan kejuruan. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap lulusan SMK yang seharusnya siap kerja, namun justru menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran di Jawa Timur. 

Solusi Pertumbuhan UMKM, AutoKirim Tawarkan Layanan Ekspedisi yang Efisien dan Terjangkau

"Kita memiliki SMK dengan kurikulum yang seharusnya mempersiapkan siswa untuk langsung bekerja. Tapi realitanya, lulusan SMK justru berkontribusi besar terhadap tingginya angka pengangguran. Ini tanda ada yang salah dalam sistem pendidikan kita," jelas Luluk di hadapan para panelis dan audiens.

Isu kekerasan seksual juga menjadi sorotan penting. Luluk menegaskan bahwa tingginya angka kekerasan seksual di Jawa Timur adalah permasalahan sosial yang tak bisa diabaikan.

"Angka kekerasan seksual di Jawa Timur sangat tinggi. Ini bukan hanya masalah hukum, tapi juga masalah budaya dan sosial yang harus kita atasi bersama," tegasnya.

Di akhir penyampaian, Luluk menyatakan komitmennya untuk memakmurkan Jawa Timur dengan semangat gotong royong dan kebersamaan.

"Kami bertekad untuk membangun Jawa Timur yang lebih baik, di mana partisipasi warga dan pemerintahan yang bersih menjadi prioritas. Tanpa korupsi, tanpa pungli, kami ingin semua rakyatnya bahagia," ungkap Luluk penuh keyakinan.