Momentum HSN 2024, Gus Fawait: Waktunya Santri Memimpin

Calon Bupati Jember, Muhammad Fawait
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Momentum Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober menjadi bagian sejarah tersendiri bagi Calon Bupati Jember nomor urut 2 Muhammad Fawait.

Dhito-Dewi Raih 79 Persen Suara Menurut Survei SMRC, Ini Alasannya

Dari kaca mata Gus Fawait, santri memiliki sumbangsih besar terhadap kemerdekaan Indonesia, yang ia sederhanakan seperti pemilik saham. Kali ini di mana Indonesia kini menggelar Pilkada serentak, maka tidak ada salahnya jika santri diberi kesempatan untuk membuktikan kualitasnya dengan menjadi pemimpin.

“Makanya tadi saya minta doa bersama warga Jember, sebagai kabupaten dengan jumlah pondok pesantren terbanyak  di Jawa Timur, sudah selayaknya untuk memberikan kesempatan seorang santri untuk memimpin," kata Gus Fawait, Selasa 22 Oktober 2024.

HSN 2024, Gubernur Adhy Dorong Santri Jadi Generasi Masa Kini yang Multitalenta

Menurut Presiden Laskar Shalawat Indonesia (LSN) ini, pengabdian santri kepada negeri bukan hanya komentar tanpa bukti. Kualitas pendidikan pesantren tidak bisa dianggap remeh dalan mendidik para santri. 

Oleh karenanya, afirmasi kebijakan pemerintah kepada para santri harus nyata dengan mensejahterakan pesantren melalui banyak program. Ini akan menjadi komitmennya jikalau nantinya dipercaya memimpin Kabupaten Jember.

Alasan Penyelenggara Pilih Tugu Pahlawan Jadi Lokasi Drama Kolosal Resolusi Jihad

"Kita akan diberikan banyak hal, yang sudah saya sampaikan, ada 8 program aksi kami dan itu mencakup untuk para santri dan pesantren,” ujarnya.

Gus Fawait menuturkan pemimpin yang baik harus bisa memperhatikan perjuangan dari para ulama dan santri, dengan memberi beasiswa serta kuliah gratis baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Contohnya memberikan bea siswa kepada santri untuk belajar keluar negeri. Pihaknya nantinya akan memberikan kesempatan untuk anak-anak terbaik Jember, untuk bisa kuliah baik di tingkat nasional maupun Internasional.

Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memberi perhatian kepada guru ngaji. Kesejahteraan guru ngaji dikatakannya sering terabaikan. Dalam suatu kesempatan, bahkan Gus Fawait mendapat keluhan, para guru ngaji tidak mendapat apresiasi pemerintah selama 4 tahun.

“Kami mendapatkan banyak sekali masukan dari para guru ngaji. Mereka tidak sedang baik-baik saja,” pungkasnya.