Capaian Investasi di Ngawi Selalu Lampaui Target, Tumbuh Signifikan sejak Masa Bupati Ony

Calon Bupati Petajana Ngawi, Ony Anwar Harsono, saat meninjau salah satu stand di Mal Pelayanan Publik (MPP) Ngawi.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Ngawi, VIVA JatimIklim investasi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), terus tumbuh positif secara signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Sejak 2021, capaian investasi di Kabupaten Ngawi selalu melebihi target.

Pedagang di Pasar Pojok Ngawi Didatangi Mas Ony, Curhat Soal Modal Usaha

Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), yang didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), target investasi Kabupaten Ngawi pada tahun 2021 sebesar Rp213 miliar. Sementara, realisasi yang ada mencapai lebih dari Rp795 miliar, melebihi target lebih tiga kali lipat.

Pada 2022, target investasi Ngawi berada di angka Rp500 miliar. Sedangkan realisasi yang ada mencapai lebih dari Rp1,2 triliun. Selanjutnya, pada 2023, dari target investasi Rp750 miliar, realisasinya mencapai lebih dari Rp1,7 triliun.

Puluhan Tahun Menunggu, Warga Senang Jembatan Sidolaju Ngawi Dibangun

Kepala DPMPTSP Ngawi, Totok Sudaryanto, mengatakan pada tahun 2024 ini, target investasi yang ditetapkan sebesar Rp840 milliar. Dari angka itu, realisasi yang ada hingga menjelang akhir Oktober 2024 sudah mencapai lebih dari Rp1,3 triliun.

Dituturkan, pada 2024, target investasi dalam satu tahun sudah terlampaui hanya dalam dua triwulan awal atau satu semester saja. Namun, ia menegaskan, masih akan menggenjot capaian investasi dalam dua bulan waktu yang tersisa pada tahun ini.

Bukan Cuma Surabaya, Pilkada 2024 di Jatim Ini Juga Diikuti Pasangan Tunggal

“Kami optimis, bisa mencapai Rp2 triliun pada akhir tahun nanti, sehingga melebihi realisasi capaian investasi pada tahun 2023 lalu yang berada di angka Rp1,7 triliun,” kata Totok.

Menurut dia, ada berbagai faktor yang yang membuat investor, baik asing maupun dalam negeri, yang melirik dan kepincut untuk menanamkan investasinya di Kabupaten Ngawi. Di antaranya, ketersediaan lahan yang masih luas, serta upah minimum kabupaten (UMK) yang masih relatif murah dibandingkan dengan daerah lainnya.

Halaman Selanjutnya
img_title