Jalan Bringin-Boan Rampung, Mas Ony Ngawi: Daya Ungkit Ekonominya akan Dirasakan Masyarakat
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Hanya, sambung dia, komoditas dari daerah Boan dan Kecamatan Bringin secara umum, kalah bersaing dengan yang berasal dari Ngawi bagian selatan. Diketahui, wilayah Kecamatan Bringin, Karanganyar, Karangjati, Pitu, dan Kasreman, sering disebut sebagai wilayah lor bengawan.
“Potensi komoditasnya luar biasa, tapi harganya kurang kompetitif, karena truk kalau masuk ke sana yang komplain karena jalannya jelek dan susah. Sehingga alasan itu yang menyebabkan harganya selisih jauh dari Ngawi selatan,” ucapnya.
Oleh karenanya, Mas Ony berharap, dengan selesainya proyek jalan di Kecamatan Bringin ini, harga komoditas masyarakat setempat bisa bersaing dan kompetitif, karena ada aksesibilitas yang baik dan lebih mudah. Dengan demikian, hal ini bisa menjadi daya ungkit secara ekonomi.
“Menjadi triger untuk percepatan pengentasan kemiskinan untuk mengakselerasi kegiatan ekonomi kerakyatan, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat,” tegasnya.
Lebih luas, Mas Ony, mengatakan saat ini kondisi jalan mantap di Ngawi sudah mencapai lebih dari 95 persen. Ia mengakui, ada prioritas pembangunan jalan di wilayah lor bengawan, yang menjadi kantong-kantong kemiskinan.
Sebelumnya, puluhan tahun sudah Jalan Bringin-Boan yang menjadi akses untuk warga di tiga desa: Bringin, Kenongorejo, dan Sumberbening, di Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), tak tersentuh perbaikan.
Selama itu, warga pun kesulitan untuk beraktivitas secara lancar, terkendala kondisi akses jalan yang membelah hutan tersebut. Terutama saat musim penghujan turun. Akses jalan berubah menjadi seperti medan off road yang berlumpur dan sulit dilintasi kendaraan.