Lansia di Desa Putatlor Gresik Lebih Aktif dan Berdaya Lewat Program Selantang

PPKBD Desa Putatlor di sekolah lansia tangguh.
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Puluhan lansia berusia 55 hingga 75 tahun di Desa Putatlor, Gresik, mengikuti program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) yang berlangsung di Perumahan Menganti Permata Indah. 

Livoli 2024: Petrokimia Tekuk TNI AL, Bank Jatim Menang Tipis Atas TNI AU

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendidikan nonformal dengan memberikan edukasi tentang kesehatan, keterampilan, dan kegiatan produktif.

Program Selantang menjadi salah satu prioritas Pemerintah Desa Putatlor untuk memberikan manfaat nyata bagi warganya. 

Operasi Astra Cita 18 Hari, Polres Gresik Amankan 22 Tersangka Judol dan Narkoba

Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali dengan total 12 kali pertemuan. Tiga narasumber masing-masing dari Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), Kasi pelayanan Desa Putatlor, Bidan Desa, Perawat Desa dan pendamping Desa atau kader Desa.

Ketua PPKBD Desa Putatlor, Sri Astuti mengatakan Selantang merupakan program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Di Desa Putatlor dari 60 lansia, saat ini sekitar 30-35 lansia yang mengikuti secara aktif.

Hari Guru Nasional, Ratusan Guru PAUD dan TK Gresik Gelar Workshop Lukisan Damar Kurung

"Hari ini pertemuan ke 10 dan 11 sekolah lansia tangguh. Dari sekolah ini, para lansia menjadi lebih tahu bagaimana menjalankan aktifitas di rumah dengan baik, misal berolahraga dan lainnya yang bermanfaat," katanya, Sabtu, 16 November 2024.

Sri melanjutkan materi yang diberikan kepada para lansia yang mengikuti sekolah di setiap kali pertemuan selalu berada, juga dengan narasumber yang berbeda dari Kecamatan dan Desa. Hari ini misal, tentang kesehatan dan cara berkebun di rumah.

"Hari ini pertemuan ke 10 dan dilanjut ke pertemuan ke 11. Lansia warga Desa Putatlor senang dengan program ini. Para lansia jadi mengerti apa yang harus di lakukan ketika di rumah dan bermanfaat," jelasnya.

Setelah para lansia menyelesaikan sekolah selama 12 kali pertemuan, kemudian akan menjalani wisuda S1. Tidak hanya itu, bisa juga berlanjut hingga S2 sampai S3 jika memungkinkan. Tujuan diadakan Selantang ini, agar para warga lansia bersemangat, baik secara psikologis maupun kesehatan.

"Lansia akan menjalani wisuda tanggal 9 bulan Desember, tapi setelah pertemuan ke 12, Minggu depan," jelas Bu Sri sapaan akrabnya.

Sementara itu, Kasi Pelayanan Desa Putatlor Keman menjelaskan tentang Pertanian atau berkebun, seperti bagaimana agar lansia yang mengikuti Selantang bisa memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah dengan bercocok tanam. Misalkan dengan menanam sayur-sayuran dan buah-buahan.

"Saya memberikan penjelasan tentang memanfaatkan lahan kosong, baik itu di sekitar rumah, pekarangan dan di dalam rumah seperti memanfaatkan botol (hidroponik). Menjelaskan bagaimana caranya. Mereka sangat antusias," ucapnya.

Sementara itu Bidan Desa, Suci Indarsih menerangkan tentang kesehatan fisik dan psikologis dari lansia, bagaimana menjaga agar tetap dalam kondisi segar dan sehat. Lansia jadi lebih bersemangat dalam menjalani hidup, tidak merasa sendirian. 

"Setiap pertemuan Selantang ini selalu menekankan agar peserta menjaga kesehatan, terutama jalan pagi hari. Dan juga secara psikologis pertemuan ini bisa mengurangi stres, mereka sangat senang dan bersemangat," ujarnya.

Salah satu lansia yang mengikuti Selantang, Ulfa mengatakan mengikuti sekolah lansia jadi bisa mengenal pertanian, cara berkebun, menjaga kesehatan, berolahraga dan berwirausaha, dari yang tidak tahu menjadi tahu.

"Alhamdulillah Selantang membuat banyak pengetahuan tentang apa yang akan dilakukan lansia, menjadi lebih tahu. Seperti bagaimana menjaga kesehatan, bagaimana berkebun dan olahraga pagi. Kami bersemangat dalam menjalani hidup saat usia seperti sekarang," kata perempuan berusia 60 tahun itu.