Gadis Pendaki Gunung Bekel di Mojokerto yang Hilang Terseret Arus Ditemukan Tewas
- M Lutfi Hermansyah
Mojokerto, VIVA Jatim – Tim SAR gabungan berhasil menemukan seorang gadis pendaki Gunung Bekel di Mojokerto yang hilang akibat terseret arus. Ia ditemukan dalam kondisi tewas.
“Kondisi korban kita temukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata salah salah satu anggota tim SAR, Hasan kepada wartawan, Sabtu, 7 Desember 2024.
Operasi pencarian korban bernama Whiscyka Zafira Islamay Agustin alias Cika (17) itu dilakukan oleh tim SAR gabungan sebanyak lebih dari 20 personel. Mereka terdiri dari SAR Pos Jolotundo, Tamiajeng dan Kedungudi.
Sebelum berangkat, tim SAR gabungan melakukan pemetaan berdasarkan keterangan teman Cika, Mutiara. Tim mempersiapkan secara matang agar evakuasi berjalan aman. Mengingat kondisi cuaca buruk.
Tim gabungan memulai pencarian sekitar pukul 18.30 WIB. Titik pencari diawali dari lokasi diduga korban terjatuh, tepatnya di Watu Talang. Watu Talang ini sebuah sungai bekas aliran pijar yang membeku seperti bebatuan. Lebarnya sekitar 4-5 meter.
Hasan bersama anggota tim SAR Tamiajeng menyusuri ke bawah Watu Talang sekitar 200 meter. Secara bersamaan, tim lain menyusuri dari bawah ke atas. Namun hasilnya nihil.
“Akhirnya kita melipir sedikit mencari jalur untuk melanjutkan proses pencarian di jalur sungai itu tadi m, supaya bisa melanjutkan,” ujar Hasan.
Dari penyisaran tersebut, Hasan dengan 1 orang dari SAR Kedungudi menemukan jenazah Cika dibawah sungai tersebut sekitar pukul 21.00 WIB. Menurut Hasan, posisi korban berada di bawah coban. Dari lokasi kejadian diperkirakan berjarak 2 kilo meter (Km).
“Korban terseret begitu jauh dan juga jatuh ke batu ungkap Hasan.
Saat ditemukan, korban dalam posisi tengkurap di atas batu dalam cekungan. Tidak ditemukan tas milik korban di lokasi, tim mendapati topi, baju, celana san pakaian dalam korban sekitar 100 meter di atas coban.
Menurut Hasan, korban menderita luka di bagian kepala. Oleh dirinya langsung ditutup dengan sarung setelah menemukan korban.
“(Luka) di kepala, mungkin karena benturan saja. Langsung saya tutup pakai sarung,” tandasnya.
Ketinggian coban sekitar 50 meter. Sehingga jenazah gadis asal Desa Sumengko, Jatirejo, Mojokerto itu harus diangkat menggunakan tali temali. Jazah Cika dievakuasi dengan cara dibungkus dan dimasukkan ke tandu. Selanjutnya tandu ditarik ke atas dengan cara lifting oleh tim SAR.
Setelah berhasil dinaikkan ke jalur pegunungan Bekel dan Penanggungan, jenazah Kaifat dibawa menggunakan tandu ke basecmap Jolotundo. Perjalanannya sekitar 1 jam.
Setibanya di basecamp Jolotundo, Jenazah Cika disambut isak tangis Mutiara. Jenazah selanjutnya dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulan.
Cika dilaporkan hilang usai terseret arus sungai Watu Talang pada Jumat, 6 Desember 2024 sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, Cika melakukan pendakian Gunung Bekel bersama temannya, Mutiara.
Kedua gadis tersebut mulai mendaki dari basecamp Jolotundo sekitar pukul 12.00 Awib. Berdasarkan keterangan Mutiara, semula Cika berjalan di depan.
Sesampainya di Watu Talang sekitar pukul 16.00 WIB, Cika meminta Mutiara jalan di depan. Mutiara pun jalan di depan menyeberangi Sungai Talang. Saat itu, hujan mengguyur wilayah Trawas.
Mutiara menyebarangi sungai lebih dulu. Namun, saat giliran Cika, ia terkena terjang banjir dan terbawa arus.
Melihat Cika terseret arus air, Mutiara sempat berusaha mengejar untuk menolongnya. Tetapi, Cika hilang terseret ke kawasan yang curam. Sehingga Mutiara memutuskan turun mencari pertolongan.