DPR Didorong untuk Ikut Memperkuat Lembaga Penyiaran Publik (LPP)
- Istimewa
Sisanya sebanyak Rp 600 miliar untuk biaya operasional, program dan anggaran teknik untuk tiga stasiun yakni TVRI Nasional, TVRI Sport dan TVRI World serta 32 stasiun penyiaran daerah.
“Untuk anggaran program yang saya lihat hanya Rp180 miliar setahun. Itu bisa untuk anggaran TV swasta sebulan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno saat dikonfirmasi membenarkan semua apa yang diungkapkan Riko. Ia mengatakan tugas utama TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya.
Iman mengakui minat masyarakat menonton program-program TVRI sangat kecil dibandingkan dengan TV swasta. Namun demikian, menurut Iman TVRI tak harus sama dengan TV swasta.
"Apakah TVRI harus membuat program seperti swasta? TVRI tidak harus bersaing dengan TV swasta karena konsep dan karakteristik media penyiaran publik sangat berbeda. Penyiaran publik adalah penyiaran yang dimiliki negara, pemerintah, organisasi publik sebagai tandingan swasta," katanya.
Penyiaran di dalamnya terdapat tugas pelayanan publik berupa penyebarluasan program kepentingan dan minat publik seperti pendidikan, budaya dan informasi yang membantu masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Dan konsep yang digunakan adalah audience as public, bukan sebagai konsumen.
"Khalayak sebagai warga negara harus dididik, diberi informasi sekaligus dihibur. Dengan kata lain, publik harus dilayani sehingga mereka bisa menampilkan hak dan tugasnya secara demokratis. Dalam konteks ini, TV publik tidak berkepentingan dengan hedonisme konsumen (penyiaran komersial)," tutur Iman.