19 Perjalanan KRL Lumpuh Akibat Fenomena Banjir Rob di Jakarta
- Viva
Jakarta, VIVA Jatim – Tidak hanya merendam permukiman warga, fenomena banjir rob yang melanda kawasan Jakarta Utara pada Minggu, 15 Desember 2024, juga mengganggu operasional transportasi publik.
Akibat genangan air yang meliputi jalur kereta di lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok, PT KAI Commuter mengumumkan bahwa sebanyak 19 perjalanan kereta rel listrik (KRL) terpaksa dibatalkan.
Menurut Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, banjir rob menggenangi rel kereta di Jalur Pelintasan Langsung (JPL) No. 11C, tepatnya di KM 5+0/1 sejak pukul 07.31 WIB.
“Sebanyak 19 perjalanan commuter line pada jalur Jakarta Kota-Tanjung Priok atau sebaliknya dibatalkan karena genangan air menghambat operasional,” ujar Leza dalam keterangannya.
Adapun perjalanan KRL yang dibatalkan mencakup beberapa nomor perjalanan seperti No. 2414A hingga No. 2430A, baik menuju maupun kembali dari Tanjung Priok.
Sebagai langkah penanganan, pihak KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi.
“Beberapa perjalanan dialihkan, seperti Commuter Line No. 2412A yang berakhir di Jakarta Kota dari Kampung Bandan dan Commuter Line No. 2411A yang kembali ke Tanjung Priok,” tambah Leza.
Genangan Banjir Meluas di Jakarta Utara
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan adanya genangan air yang merendam sejumlah wilayah di Jakarta Utara. Hingga pukul 11.00 WIB, tercatat 6 Rukun Tetangga (RT) dan 2 ruas jalan utama terendam air akibat banjir rob.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyebutkan bahwa 3 RT di Kelurahan Marunda mengalami genangan air dengan ketinggian mencapai 40 cm, sedangkan 3 RT di Kelurahan Pluit terendam hingga 80-90 cm.
Selain itu, dua jalan utama yang terdampak adalah Jalan RE Martadinata dengan ketinggian genangan 25 cm dan Jalan Lodan Raya dengan ketinggian 30 cm.
“Genangan ini disebabkan oleh pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase Bulan Baru, sehingga terjadi peningkatan ketinggian air laut. Kondisi ini menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan di Jakarta Utara mencapai status siaga 1 sejak pukul 08.00 WIB,” jelas Isnawa.
BPBD bersama instansi terkait terus melakukan upaya penanganan dengan memantau kondisi di lokasi terdampak dan menyiagakan petugas untuk membantu warga.
“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir untuk tetap waspada terhadap potensi banjir rob yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan,” ujar Isnawa.
Pihak KAI Commuter juga mengimbau pengguna KRL untuk memantau informasi perjalanan terkini melalui aplikasi resmi dan media sosial.
Kejadian ini menjadi peringatan bahwa banjir rob di wilayah pesisir perlu mendapatkan perhatian lebih, baik dalam hal pengelolaan infrastruktur maupun kesiapsiagaan bencana.
Dengan potensi banjir rob yang terus meningkat seiring perubahan cuaca, pemerintah diharapkan dapat meningkatkan upaya mitigasi untuk mengurangi dampaknya terhadap aktivitas masyarakat, terutama di daerah rentan seperti Jakarta Utara.
Artikel ini telah tayang di viva.co.id berjudul "Banjir Rob di Jakarta Utara Lumpuhkan 19 Perjalanan KRL" https://www.viva.co.id/berita/metro/1781385-banjir-rob-di-jakarta-utara-lumpuhkan-19-perjalanan-krl?page=1