Sopir Bus Kecelakaan Maut di Kota Batu Ditetapkan Tersangka, Terancam 12 Tahun Penjara

Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin
Sumber :
  • VIVA Jatim/Nur Faishal

Surabaya, VIVA Jatim – Polisi telah menetapkan satu tersangka dalam insiden kecelakaan maut Bus Shakindra Trans karena rem blong di Kota Batu. Bisa jadi tersangka masih akan bertambah.

Isa Zega Tak Panik Jadi Tersangka Pencemaran Shandy Istri Juragan 99

"Kami telah menetapkan tersangka, sementara ini yakni MAS, atau sopir bus tersebut," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin di Markas Polda Jatim di Surabaya, Jumat, 10 Januari 2025.

MAS dijerat dengan Pasal 311 Ayat (3), (4), dan (5) UU LLAJ dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. "Ini masih terus kita kembangkan," tandas Komarudin.

Titik-titik Penyekatan yang Diterapkan Polda Jatim saat Malam Tahun Baru

Dia menerangkan, berdasarkan hasil penyidikan, bus pariwisata yang terlibat kecelakaan tersebut bisa dibilang tidak laik jalan.

Berdasarkan temuan, kampas rem kanan dan kiri, juga tromol, sudah aus atau rusak. "Itu yang menyebabkan rem tidak berfungsi," ujarnya.

Polda Jatim akan Tertibkan Warga yang Nekat Konvoi saat Malam Tahun Baru

Selain itu, lanjut dia, secara administrasi bus tersebut juga tidak memenuhi syarat untuk digunakan terutama sebagai angkutan umum. STNK bus sudah tidak berlaku karena tidak diperpanjang dan KIR-nya kedaluarsa. 

Kecelakaan maut itu terjadi pada Rabu, 8 Januari 2025, sekitar pukul 19.15 WIB di jalan depan Hotel Wonderland, tepatnya di pertigaan Lippo Plaza Batu.

Diduga mengalami rem blong, bus yang membawa rombongan pelajar SMK TI Global Bali Badung dari Bali untuk berlibur ke Malang itu menyeruduk sejumlah kendaraan. Akibatnya, total 12 orang jadi korban, 4 orang di antaranya meninggal dunia.

Kepala SMK TI Global Bali Indra Wibawa mengatakan, sekolahnya mengadakan kunjungan industri di Semarang, Yogyakarta, dan Salatiga. Di Malang dalam rangka liburan. Rombongan dibagi menjadi 4 bus. Bus yang terlibat kecelakaan adalah bus 1.

"Semua siswa kami selamat, termasuk guru pendamping," kata Indra.