Harga Turun, Bulog Belum Serap Jagung Petani di Mojokerto

Pimpinan Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Mojokerto Muhammad Husin
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Lutfi Hermansyah

Mojokerto, VIVA Jatim – Harga jagung di Mojokerto di tingkat petani mengalami penurunan pada masa panen raya. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Cabang Mojokerto belum melakukan penyerapan jagung hasil petani di Mojokerto.

Harga Pangan Hari Ini 28 Desember 2024: Telur dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

Pemimpin Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Mojokerto Muhammad Husin mengatakan, akan segera menyerap petani jagung asalkan memenuhi persyaratan. Yaitu, jagung pipil kering, bersih dan sudah dikemas. 

Ia memastikan, akan membeli jagung petani sesuai acuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). HPP untuk jagung di tingkat petani sebesar Rp 5.500 per kilogram. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025.

Harga Pangan Hari Ini 2 November 2024: Cabai dan Beras Turun

“Kita harus beli sesuai dengan HPP Rp 5.500 per kg. Kalau jagung yang kami serap sesuai dengan Bapanas, jenis pipilal kering, sudah dibersihkan, siap dikemas dan siapa diangkut,” katanya kepada wartawan, Jumat, 21 Februari 2025. 

Ia menyampaikan, sudah bisa mulai melakukan penyerapan jagung petani di Mojokerto di masa panen raya saat ini. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto terkait lokasi panen jagung. 

Harga Pangan Naik pada 12 Oktober 2024, Telur Ayam Jadi Rp29.190 per Kg

Termasuk juga dengan Polres Mojokerto. Karena Polres Mojokerto memanfaatkan 32,8 haktare lahan tidur untuk penanaman jagung dan mulai panen. 

“Kita saat ini pun bisa (menyerap) kalau seadainya di satu daerah sudah ada panen. Tentunya kita berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Polres terkait lokasi yang ada panen jagung,” papar Husin.

Harga jagung di tingkat petani anjlok hingga Rp 3.500 per kg. Karena mayaroritas jagung hasil panen petani dibeli oleh tengkulak. Untuk mengatisipasi hal tersebut, maka dibutuhkan peran pemerintah. 

“Oleh sebab itu pemerintah hadir dan akan membeli langsung ke petani,” tandas Husin.  

Oleh Bulog, nantinya jagung hasil pembelian dari petani akan dimasukkan ke gudang sebagai stok cadangan jagung nasional. Namun, kata Husin, hingga saat ini belum ada penetapan target kuota serapan untuk wilayah Mojokerto.

“(Jagung) Kita simpan dulu di gudang untuk cadangan jagung pemerintah. Untuk penjualannya menunggu intruksi dari pemerintah,“ bebernya. 

Sebelumnya diberitakan, petani jagung di Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto mengeluhkan harga jagung turun. Masa panen kali ini, jagungnya hanya dibeli Rp 3.500 per kg oleh tengkulak. 

Harga tersebut jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan Bapanas dalam SK nomor 18 Tahun 2025. Padahal Sebelumnya, ia sempat menjual dengan harga Rp 6.500 per kg. 

“Hari ini Rp 3.500 per kg. Petani berharap, kalau bisa diatas (harga) Bulog. Kalau nggak bisa ya standart Bulog Rp 5.500 seperti yang digemborkan kemarin,” katanya kepada wartawan usai panen raya, Kamis, 20 Februari 2025. 

Para petani menyampaikan keluhan tersebut kepada Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto saat panen raya. Mendengar hal itu, ia menyanyangkan jagung dibeli dengan harga murah oleh perorangan. 

Ia berharap Bulog menyerapnya sesuai HPP sehingga tak merugikan para petani. Selain itu, pembelian jagung oleh Bulog bakal menjaga stabilitas harga jagung.

"Kami mohon kepada Bulog agar segera ada normalisasi petunjuk teknis untuk membeli hasil panen jagung. Kalau bisa Bulog membeli sesuai HPP yang ditetapkan pemerintah sehingga tidak lagi dibeli perseorangan," ujarnya.