UINSA Surabaya Gelar Rukyatul Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah, Ini Hasilnya
- Mokhamad Dofir
Surabaya, VIVA Jatim-Tim dari Observatorium Astronomi Sunan Ampel Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (OASA FH UINSA) menggelar rukyatul hilal atau pemantauan anak bulan guna menentukan waktu dimulainya puasa Ramadan 1446 Hijriah, Jumat, 28 Februari 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Lantai 10 Tower KH Mahrus Aly Kampus UINSA Jalan Ahmad Yani 117, Kota Surabaya.
Penanggung Jawab OASA FH UINSA Novi Sopwan melalui rilis yang dibagikan menyebutkan, bulan tak terlihat karena saat matahari terbenam posisinya setinggi 3,7 derajat dari horizon dan elongasi 5,8 derajat.
"Dari pengalaman empirik, hilal dengan posisi seperti itu mustahil teramati dengan teleskop sekalipun," ucapnya.
Menurutnya, secara visibilitas, hilal ketika diamatai dari OASA Surabaya, berada di bawah kriteria Neo MABIMS setinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Neo MABIMS ialah kriteria baru penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal yang ditetapkan oleh Menteri Agama dari empat negara, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia serta Singapura. Sehingga bisa disimpulkan anak bulan berada di bawah kriteria wujudul hilal
"Dan hanya wilayah Sabang, Aceh. Yang sudah memenuhi kriteria Neo MABIMS," katanya.
Meski hilal tak terlihat, kata Novi, pihaknya belum bisa memastikan kapan awal Ramadan 1446 Hijriah.
"Dengan keadaan tersebut, apakah awal Ramadan 1446 Hijriah akan terjadi persamaan atau perbedaan [dengan organisasi Islam lain]? Kepastian pemerintah menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah mohon ditunggu sampai sidang isbat selesai," tutupnya.