Hilal Tertutup Awan, Kemenag Blitar Imbau Masyarakat Bersabar Tunggu Sidang Isbat

Kepala Kemenag Kota Blitar, Mohammad Kanzul Fathon.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Blitar, VIVA Jatim – Pelaksanaan Rukyatul Hilal atau mengamati bulan baru masuk hijriyah belum terlihat di lantai 9 Hotel Santika Kota Blitar. Kepala Kemenag Kota Blitar, Mohammad Kanzul Fathon mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar dan menunggu sidang isbat.

UINSA Surabaya Gelar Rukyatul Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah, Ini Hasilnya

Sidang Isbat akan diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia menunggu seluruh proses selesai dari Sabang sampai Merauke. Pelaksanaan Rukyatul Hilal di Kota Blitar baru pertama kali di hotel lantai 9 dengan ketinggian 183 meter.

"Hasilnya bisa diketahui bersama-sama bahwa tidak satu pun dari perukyat

NU Jatim Pantau Hilal di 35 Lokasi, Awal Ramadan Diprediksi Minggu 2 Maret

yang berhasil melihat hilal. Kita imbau tetap bersabar dan menanti sidang isbat dari Kemenag Pusat. Kita tunggu hasilnya bersama-sama," ujar Mohammad Kanzul Fathon, Jum'at, 28 Februari 2025.

Kanzul menambahkan, secara teknis tidak ada kendala. Akan tetapi cuma karena faktor alam, sehingga hilal tersebut tidak terlihat baik menggunakan kasat mata maupun menggunakan alat.

Secara Hisab, 1 Syawal 1445 H Jatuh pada Rabu Besok 10 April 2024

"Mendungnya tertutup yang tebal. Kita tidak bisa menembus sehingga tidak berhasil melihat hilal," bebernya.

Kemenag Kota Blitar atas hasil rukyat hilal ini langsung akan menyampaikan ke Kanwil Kemenag Jawa Timur. Selanjutnya akan diteruskan ke Kemang RI.

"Hasilnya kita sampaikan laporan kepada Kanwil dengan kita menunggu proses sidang isbat dari pusat," imbuhnya 

Sementara untuk tim rukyatul hilal berasal dari berbagai lapisan unsur. Mulai dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya, tim Kemenag Kota Blitar, Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama. Kemudian dari Tim Falakiyah Fakultas Syariah UIN Sayyidi Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung.

"Ini (perukyat) tadi dari tenaga ahli Surabaya kemudian ada dari UIN Tulungagung. Lalu dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama serta pondok pesantren," tandasnya.

Pantauan di lokasi, sidang isbat pemantauan hilal di Hotel Santika Kota Blitar langsung dari Pengadilan Agama Blitar. Tiga orang yang menjadi saksi benar-benar tidak melihat, salah satunya dari Kakemenag Kota Blitar sendiri.