Tabungan Lebaran Emak-emak di Mojokerto tak Cair, Ditaksir Mencapai Rp 108 Juta
- Viva Jatim/Luthfi
“Dijanjikan cair sebelum puasa sama dia (Lis), tetapi tidak ada. Terus katanya sebelum malam 21 Ramadan, sampai hari ini juga tidak ada,” ungkapnya.
Sedangkan Suswanti Ningsih, menjadi koordinator lebih dari 200 peserta tabungan lebaran. Ratusan amggota itu berasal dari Dusun Sokomangu, Tumbuk, Desa Karangkuten serta Desa Cetong, Kecamatan Gondang. Ia menyebut, total tabungan anggotanya senilai Rp 72.550.000.
“Setiap hari Sabtu saya setorkan (kepada Lis) totalnya 1.650.000. Satu paket Rp 6000 , tapi satu orang bisa ada yg ikut 10-20 paket,” terangnya.
Menurut Suswanti, uang yang disetor dikelola lagi oleh Lis. Namun, tidak pernah dijelaskan dikelola seperti apa. Ia mengaku sudah 3 kali lebaran mengikuti tabungan lebaran ini untuk mengurangi beban ekonomi di tengah lonjakan kenaikan harga sembako.
“Dijanjikan cair awal puasa. Tapi setiap saya tagih, berontak. Terakhir dua minggu kemarin janji cair Rp 20 jt, sampai sekarang tidak ada apa-apa. Ditagih ke rumahnya, katanya uangnya dibawa orang,” paparnya.
Kepala Desa Bakalan Soliqin menyampaikan, total tabungan lebaran yang belum dibayarkan Lis senilai Rp 108 juta kepada masing-masing koordinator. Hasil mediasi, Lis menyanggupi akan membayar pada April dan paling lambat Mei 2025.
“Jadi Lis selaku penyelenggara sanggup membayar April, maksimal Mei sudah lunas. Totalnya Rp 108 juta kepada 3 koordinator. Masing-masing koordinator itu punya anggota dari beberapa desa,” terangnya.