DPR RI Dorong SIER Percepat Realisasi PSN Kawasan Industri di Ngawi

Anggota DPR RI, BHS saat berkunjung ke PT SIER
Sumber :
  • Istimewa

“Pembangunan kawasan industri Ngawi sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Karena sudah berstatus PSN, saya siap membantu melakukan konsolidasi dengan kementerian terkait agar percepatan dapat segera dilakukan,” katanya.

4.782 Personel PLN Jatim Siaga Amankan Pasokan Listrik saat Idul Fitri 2025

Dalam kunjungan tersebut, BHS juga ingin memastikan kawasan industri milik negara ini berfungsi dengan baik di usianya yang telah menginjak 51 tahun.

Hal ini selaras dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komisi VII DPR RI yang membidangi industri strategis, energi dan sumber daya mineral (ESDM), riset dan teknologi, serta lingkungan hidup dan kehutanan.

5 Film Terbaik Ini bakal Tayang di Momen Libur Lebaran 2025: Pabrik Gula hingga Komang

“Dengan perencanaan dan kebijakan yang tepat, kawasan industri dapat menjadi motor utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo. Pemerintah perlu mempercepat pembangunan kawasan industri berbasis hilirisasi, teknologi, dan keberlanjutan agar ekonomi Indonesia semakin kompetitif di tingkat global,” ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetyono mengapresiasi dukungan luar biasa yang diberikan BHS. Menurutnya, Ngawi dipilih sebagai lokasi kawasan industri karena memenuhi empat kriteria utama, yakni harga dan status tanah yang kompetitif, ketersediaan infrastruktur, serta tarif air dan energi seperti gas yang kompetitif.

25 Pelaku Narkotika-Miras Diringkus Polres Tulungagung, Ada 9 Residivis

“Pengembangan lahan baru sangat penting untuk menarik Foreign Direct Investment (FDI). Ini tidak hanya mendorong pertumbuhan industri, tetapi juga menciptakan lapangan kerja,” terang Didik yang juga menjabat Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia.

Didik menyebut, ketersediaan lahan merupakan kunci bagi Indonesia dalam menarik investor asing, terutama di tengah ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat. “Ketegangan tersebut menjadi peluang bagi Indonesia untuk menarik relokasi industri dari luar negeri, khususnya yang terdampak perang dagang,” pungkasnya.