Pengamat Sebut PDIP tak akan Umumkan Capres di HUT Ke-50 Besok

PDIP Jatim berangkatkan ratusan satgas ke DPP
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Momentum peringatan HUT PDI Perjuangan yang ke-50 besok diprediksi akan berjalan landai. Dalam artian tidak ada kejutan yang berarti khususnya berkaitan dengan figur calon presiden pada 2024 mendatang. 

Program Pendidikan dan Kesehatan Gratis Risma Didukung Gus Huda Jember

Hal tersebut seperti yang diutarakan pengamat politik asal Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Agus Maimun Fauzi. Ia mengatakan, pengumuman capres dari PDI Perjuangan pada momentum HUT tersebut kecil kemungkinan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan sosok kadernya untuk menggantikan Presiden Joko Widodo. 

"Adapun tentang capres, besok (sepertinya) belum menyampaikan detail, kecuali kriteria yang disampaikan sehingga sifatnya masih umum," kata Agus saat dikonfirmasi, Senin 9 Januari 2023.

Hasto Nilai Risma-Gus Hans Memahami Kebutuhan Masyarakat Jatim

Agus mengatakan, ketidakpercayadiri PDI Perjuangan dalam mengumumkan calon presidennya disinyalir ada beberapa sebab. Hal yang paling dominan yakni, terkait Puan Maharani yang dilemparkan sebagai calon presiden tidak mempunyai elektabilitas yang tinggi, bahkan cenderung berada di urutan bawah. 

Kondisi tersebut, lanjutnya, masih belum bisa disejajarkan dengan sosok lain yang mempunyai respons yang tinggi dari masyarakat. Seperti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Ketum Gerindra Prabowo Subianto. 

Begini Solusi Risma-Gus Hans Atasi Krisis Air di Jawa Timur

Oleh karenanya, di internal PDI Perjuangan sendiri, ia nilai masih mengalami dilematis dalam menentukan sosok calon presidennya. Kecuali ada kesepakatan menggandengkan Ganjar yang bermodalkan elektabilitas yang tinggi dengan Puan berada di sisi wakil. 

"Sampai hari ini saya melihat, bagaimana Mbak Puan ditawarkan. Kecuali deal Ganjar-Puan, maka itu kemungkinan bisa terjadi," terangnya.

Penyandingan dua tokoh tersebut menurutnya bisa saja terjadi dan diumumkan, kendati kemungkinannya kecil. 

"Sebab secara pewaris trah Bung Karno, Bu Mega dan keluarga masih berharap dari Keluarganya yg terdepan dalam kepemimpinan parpol," ujarnya.