Bupati Dhito Doakan Korban Banjir Mojo Kediri Segera Ditemukan
- Prokopim Kediri
Kediri, VIVA Jatim – Cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur yang mengakibatkan terjadi banjir sampai tanah longsor. Seperti halnya banjir di Kecamatan Mojo Kediri yang menghanyutkan satu orang. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berdoa, Mbah Tekad (70) segera ditemukan.
Bencana yang terjadi pada Jumat, 16 Mei 2025, pekan lalu masih menyisakan duka mendalam. Kakek warga Desa Blimbing Kecamatan Mojo yang hanyut terbawa banjir itu belum ditemukan.
"Tak lupa kita panjatkan doa terbaik supaya Mbah Tekad satu korban hilang di Desa Blimbing bisa segera ditemukan," kata Hanindhito Himawan Pramana dalam keterangan diterima VIVA Jatim, Jumat, 23 Mei 2025.
Dampak yang ditimbulkan bencana banjir dan tanah longsor di sekitar wilayah lereng Pegunungan Wilis, bukan hanya korban hanyut terbawa banjir. Melainkan juga berimbas ke puluhan rumah mengalami kerusakan hingga melumpuhkan akses jalan.
Mas Dhito, sapaan akrabnya ini meminta kepada seluruh masyarakat Kediri apabila berada di rumah rawan bencana, untuk selalu waspada. Pun juga warga yang tinggal di lereng Pegunungan Wilis supaya selalu waspada.
"Teruntuk saudara kami yang terdampak, doa terbaik kami panjatkan. Mudah-mudahan diberikan kekuatan. Tetap hati-hati, terlebih semua terutama yang berada di daerah rawan longsor dan banjir. Mari tingkatkan kewaspadaan," harapnya.
Sesuai data yang diambil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, kerusakan rumah tersebar di Desa Petungroto sebanyak 24 rumah akibat longsor.
Selanjutnya berada di Desa Pamongan dua rumah rusak akibat longsor. Lalu, untuk Desa Ngetrep akses jalan tertimbun material longsor dan di Desa Blimbing, dua rumah rusak akibat banjir.
Senada, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stevanus Djoko Sukrisno menjelaskan bahwa Tim SAR sudah melakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian Mbah Tekad selama 7 hari.
Pencarian korban tidak hanya di dekat rumah korban, akan tetapi sudah sampai ke Sungai Brantas. Bahkan Tim SAR sudah mencari kemungkinan korban hanyut sampai Bendungan Waru Turi.
"Melihat durasi sudah cukup lama dan kemarin juga terjadi banjir bandang kemungkinan (jasad korban) sudah sampai Brantas. Semoga segera ketemu," kata Stevanus Djoko Sukrisno.
Sebagai informasi, korban Mbah Tekad posisi sebelum banjir berada di dapur yang lokasinya persis di dekat tikungan sungai. Gegara hujan tinggi menyebabkan air sungai muntah dan menerjang dapur.
Sehingga Mbah Tekad ikut hanyut terbawa air banjir. Sampai sekarang korban belum ditemukan.