Jemaah Lansia dan Disabilitas Perlu Tahu, Berikut Skema Mitigasi saat Lempar Jumrah

Jamaah haji Indonesia
Sumber :
  • Viva

Surabaya, VIVA Jatim – Menjelang pelaksaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menyiapkan skema mitigasi bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas

Tuntas! Kloter 97 Jadi Penutup Operasional Haji 2025 Debarkasi Surabaya

Skema mitigasi itu dianggap penting karena saat puncak ibadah haji, utamanya saat proses lempar jumrah, merupakan fase paling krusial dalam menjaga keselamatan jemaah haji. Apalagi bagi mereka yang lansia dan disabilitas. 

Guna mengantisipasi risiko kesehatan dan situasi darurat, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menyiapkan skema mitigasi khusus yang terstruktur dan terkoordinasi.

Jemaah Haji Manggarai NTT Pulang Hari Ini Usai Tertahan Erupsi Gunung Lewotobi

Menurut Didit Sigit Kurniawan, Kepala Seksi Lanjut Usia dan Disabilitas serta Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah (PKP2JH), koordinasi telah dilakukan lintas unit yang terlibat, termasuk dengan Petugas Perlindungan Jemaah (P3J), Tim Perlindungan Lansia, serta pihak rumah sakit di Arab Saudi.

"Pada saat nanti Armuzna, terutama di Jamarat yaitu P3J, nanti akan berkolaborasi dengan unit-unit terkait seperti Linjam, Lansia, serta rumah sakit di Arab Saudi, di Mina, terutama," ujar Didit, di Hotel 

Giliran 2 Kloter Jemaah Haji dari Bali Tiba di Debarkasi Surabaya

Didit menjelaskan bahwa skema evakuasi yang disiapkan menggunakan metode sistem estafet. Jemaah yang membutuhkan bantuan akan dipindahkan secara bertahap dari satu pos ke pos lain hingga sampai ke titik evakuasi utama.

“Jemaah akan didorong di pos-pos tertentu, dari titik A, B, C, sampai dengan E. Di setiap pos-pos itu nanti akan ada anggota-anggota dari P3J yang stand-by di sana,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title