Gubernur Khofifah Ajak Kepala Daerah se-Jawa Timur Jaga Iklim Investasi bebas Premanisme
- Pemprov Jatim
Selanjutnya, menjalin kerja sama untuk persiapan investasi, kemudahan perizinan berusaha, fasilitasi ketenagakerjaan dan hubungan industrial, fasilitasi penyelesaian masalah pelaksanaan investasi serta penyediaan data dan informasi terkait peluang investasi.
"Kita semua harus menyiapkan itu semua, jadi memang menyiapkan karpet merah untuk para investor dalam dan luar negeri itu menjadi penting," tegasnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan realisasi investasi hilirisasi yakni melalui penyusunan Investment Project Ready to Offered (IPRO) untuk proyek hilirisasi, kurasi dan fasilitasi, membangun kemitraan, percepatan pelayanan perizinan; serta promosi investasi.
"Para investor itu lebih tertarik jika sudah disediakan data atau mana saja yang sudah masuk pada IPRO," katanya.
Saat ini, Jawa Timur sendiri memiliki IPRO di berbagai sektor mulai dari manufaktur, infrastruktur, pariwisata, kawasan industri komersial, agrikultur dan healthcare. Hal ini membuktikan kalau Jatim sebagai pusat pertumbuhan industri di berbagai sektor.
"Jawa Timur siap menjadi pusat pertumbuhan industri berbasis nilai tambah, khususnya di sektor agribisnis, pertambangan, dan manufaktur," tambahnya.
Tak hanya itu saja, Pemprov Jatim terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mendorong peningkatan investasi, antara lain melalui promosi investasi di dalam maupun luar negeri. Tujuannya agar promosi investasi dapat berjalan lebih optimal, maka diperlukan adanya IPRO yang disusun melalui kajian pra-feasibility study (pra-FS).