Tumbuhkan Penerus Mbah Wahab, LTN NU Jatim Gelar Pelatihan Menulis

Pelatihan Menulis Tokoh oleh LTNU Jatim di Ponorogo.
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Gerakan literasi digalakkan banyak pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sebagai respons atas arus informasi yang kian deras dan tak terbendung. Diharapkan, kesadaran masyarakat dalam berliterasi tumbuh sehingga mampu menyikapi informasi secara cerdas dan bijak. Salah satu yang menggalakkan gerakan tersebut ialah Pengurus Wilayah Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Jawa Timur.

Ternyata Halal Bihalal Miliki Akar Historis dengan Walisongo

Ada banyak kegiatan dilaksanakan LTN NU Jatim berkaitan dengan gerakan literasi tersebut. Di antaranya Pelatihan Menulis Tokoh yang dilaksanakan oleh Literacy Center, salah satu unit kerja lembaga di bawah naungan NU tersebut. Pelatihan ini digarap secara berkala, dibagi menjadi zona-zona. Sementara ini, pelatihan sudah berjalan di dua zona, yakni di Zona Pantura dan Zona Mataraman.

Sekretaris PW LTN NU Jatim Ahmad Karomi mengatakan, di lingkungan Nahdliyin dan pesantren, embrio gerakan literasi sebetulnya sudah lama tumbuh. Saat awal NU berdiri, salah tokoh utama yang menggerakan dunia kepenulisan ialah KH Abdul Wahab Chasbullah atau Mbah Wahab Tambak Beras, Jombang. Saat itu, Mbah Wahab masih aktif sebagai tokoh penggerak yang berpusat di Kota Surabaya.

Cerita Mbah Wahab Berbagi Rokok dengan Santri

“Sebenarnya LTN itu embrionya sudah ada sejak zaman Mbah Wahab Chasbullah, saat NU berdiri pada 1926. Waktu itu media-media yang muncul adalah kalangan luar. Akhirnya Mbah Wahab ini memiliki ide, jika memang diperlukan seperti itu, maka kita juga harus membuat media. Mbah Wahab waktu itu sampai beli mesin cetak menggunakan uang pribadi,” kata Karomi saat membuka Pelatihan Menulis Tokoh di Aula MA Putri Ma’arif Muallimat Ponorogo, Minggu, 11 September 2022.

Hasilnya, saat itu muncullah media seperti Soeara Nahdlatoel Oelama dan Berita Nahdlatoel Oelama. Media-media NU itu tidak hanya tersebar di kalangan penggerak, terutama penggerak NU, di Indonesia, tapi bahkan bahkan juga beredar di luar negeri. “Jadi, media-media rintisan Mbah Wabah saat itu mendapatkan respons positif dari masyarakat,” ujar Karomi.

Hari Aksara di Mata Khofifah

Nah, semangat berliterasi Mbah Wahab inilah yang ingin ditumbuhkan dan kuatkan kembali kepada para generasi kekinian, yang dari tangan mereka lahir produk-produk kepenulisan yang mendorong terciptanya kemaslahatan bagi bangsa dan umat. “Salah satunya ialah produk tulisan tentang tokoh yang mampu menginspirasi masyarakat untuk meneladani perjuangan tokoh-tokoh yang ditulis peserta pelatihan,” kata Koordinator Unit Literacy Center LTN NU Jatim, Mukani.

Sementara itu, Ketua PCNU Ponorogo KH Fatkhul Aziz mengatakan bahwa pelatihan kader literasi ini sangat penting untuk merespons kemajuan zaman. Kata dia, setiap zaman membutuhkan generasi-generasi yang tepat. “Karena itu betapa pentingnya pelatihan kader generasi ini,” katanya.