Perbedaan Mendasar Tradisi Toron Tana Masyarakat Madura dan Jawa

Ilustrasi Bayi toron tana
Sumber :
  • Twiter

Alat atau benda tersebut merupakan simbol yang menunjukkan bahwa, sejak usia dini anak-anak sudah mulai mengenal apa yang harus ia lakukan kelak. Semua adalah doa atau harapan agar si bayi menjadi anak yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

Waspada! Ortu dan Guru Perlu Lindungi Anak dari Penyakit Menular di Sekolah

Ritual lainnya adalah prosesi naik tangga. Tangga tradisional yang dibuat dari bambu / tebu jenis ‘arjuna’ dengan dihiasi kertas warna-warni. Prosesi ini tampaknya tak jauh beda dengan prosesi Tedak Siten, sebagaimana dilakukan oleh masyarakat Jawa. Ritual ini melambangkan harapan agar si Bayi memiliki sifat kesatria Sang Arjuna (tokoh pewayangan yang dikenal bertanggungjawab dan tangguh).

Tidak semua masyarakat melakukan ritual memasak bubur untuk acara Toron Tana. Sebagian masyarakat Madura ada yang menggelar upacara Toron Tana di tempat-tempat sakral dan keramat seperti makam para wali, masjid Agung, dan tempat sakral lainnya.

Tugas Kembangkan Potensi Anak Juga Harus Dilakukan Orang Tua, Tak Hanya Guru

Hal itu diyakini bahwa, di tempat-tempat tersebut akan menumbuhkan berkah yang lebih besar.