Jelang Ramadhan, Pemprov Jatim Diminta Tolak Impor Daging Sapi

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Amar Syaifuddin
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Amar Syaifuddin meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur menolak pengadaan stok daging sapi dari luar negeri beredar di Jatim. Bukan tanpa alasan, penolakannya ini diyakini akan mengganggu perekonomian peternak. 

Mobil Swift Baru Harga Rp115 Jutaan Sudah Bisa Dipesan, Ini Catatannya

Ditambah lagi penyebaran penyakit kuku dan mulut (PMK) yang saat ini masih belum tertangani dengan tuntas. Sehingga impor daging sapi menjelang Ramadhan dinilai bukan solusi yang tepat.

"Salah satu dasar penolakan karena di Jawa Timur saat ini keberadaan PMK (Penyakit Mulut Kuku) yang menyerang ternak belum selesai," jelas politisi PAN ini, Selasa 21 Februari 2023.

Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya, Pj Gubernur Adhy: Komitmen Maksimalkan pelayanan

Amar menuturkan, saat ini yang menjadi tugas pemerintah agar menyelesaikan permasalahan PMK yang menyerang ternak. Bukan malah mencari opsi lain dengan mendatangkan impor daging sapi. Karena hal tersebut tidak menyelesaikan permasalahan di dalam negeri.

Mantan Wakil Bupati Lamongan ini mendengar kabar bahwa impor daging sapi tersebut didatangkan dari India. Ini pun juga akan menjadi masalah tambahan, karena kondisi ternak kerbaunya juga mengalami serangan penyakit sehingga jaminan kesehatan untuk dagingnya masih belum aman.

Kompak! Pemprov dan 38 kabupaten-kota Se Jatim Raih WTP 2 Tahun Berturut-turut

"Bukan malah mendatangkan daging impor dimana kualitas kesehatan ternaknya juga diragukan," jelasnya.

Seperti diketahui, Kementrian Perdagangan (Kemendang) memberikan lampu hijau kerpada ID Food untuk melakukan impor daging sapi 100 ribu ton. Impor tersebut demi memastikan ketersediaan daging menjelang bulan puasa. Tidak hanya ID Food, Perum Bulog pun diberikan kesempatan yang sama untuk melakukan import 100 ribu ton daging kerbau.

Halaman Selanjutnya
img_title