Wakil Ketua KPK Sebut 90 Persen Korupsi Berasal dari Proyek Pengadaan Barang dan Jasa

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Sumber :
  • Viva.com

JatimWakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengatakan kasus korupsi mayoritas berasal dari proyek pengadaan barang dan jasa. Berdasarkan data yang dimiliki KPK, korupsi dari sektor pengadaan barang dan jasa ini cukup tinggi, yakni mencapai 90 persen.  

Eks Kajari Bondowoso Terbukti Terima Suap, Divonis 7 Tahun Bui

Hal ini disampaikan saat memberikan paparan dalam acara 'Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024' di Kantor Kemenpan-RB, Jumat, 10 Maret 2023

"Misalnya dalam proses pengadaan barang dan jasa ini yang paling banyak perkara korupsi. Kalau kita bicara perkara korupsi di daerah itu 90 persen. Para vendor sudah bekerja sama, sudah berbagi wilayah, berbagi proyek. Nanti proyek a jatah kamu, proyek b, e jatah saya. Itu tinggal diatur saja vendor, itu baru contoh kecil terkait dengan sistem yang kita bangun. Kalau pelakunya yang menjalankan sistem itu tidak berintegritas, tidak menutup peluang korupsi," katanya. 

Alasan Sakit, Gus Muhdlor Mangkir dari Pemeriksaan KPK

Alex menyebutkan proses pengadaan barang dan jasa sebenarnya telah diatur dalam satu layanan elektronik yang disebut e-procurement. Namun, layanan itu nyatanya tak bisa menutup peluang terjadinya korupsi.

"Sudah ada sistemnya e-procurement, diselenggarakan secara elektronis tapi itu ternyata tidak menutup terjadinya korupsi," tuturnya

Terseret Korupsi Sidoarjo, Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK?

Menurut Alex, sistem layanan yang disediakan pemerintah sedianya harus diimbangi dengan integritas dari pelaku yang menjalankan sistem tersebut. Jika tidak ada integritas, maka celah korupsi pun akan semakin terbuka. 

"Sebagaimana sistem apapun yang terbaik sekalipun kita bangun, tetapi kalau tidak diimbangi dengan integritas ya percuma. Pasti akan jebol juga sistem itu kalau pelaku korupsi itu bekerja sama atau berkolaborasi," pungkas Alex.