Uniknya Warga Sumenep, Jelang Lebaran Bukannya Mudik Malah Merantau

Terminal Arya Wiraraja, Kabupaten Sumenep
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Bukan orang Madura namanya bila tidak memiliki kebiasaan dan karakteristik yang unik. Di Kabupaten Sumenep, khususnya, terdapat satu kebiasaan yang berbeda. Bila menjelang lebaran, biasanya banyak yang mudik mengisi liburan bersama keluarga di kampung halaman, namun beberapa warga Sumenep  justru memilik sebaliknya.

Hadapi Kejuaran Dunia MMA 2024, Atlet Muda Indonesia Disiapkan Sejak Dini

Ya, mereka justru memilih untuk meninggalkan kampung halaman, mengadu nasib di kota-kota besar seperti Jakarta untuk menjaga toko kelontong. Pilihan merantau itu diambil lantaran lumayan banyak pemilik toko kelontong yang pulang kampung. Sehingga mereka mengganti pekerjaan itu dalam kurun waktu sesuai kesepakatan.

Seperti yang dilakukan Sumawi, salah seorang warga Sumenep yang memilih untuk merantau. Meninggalkan sanak keluarga di rumah sampai-sampai merayakan lebaran jauh dari istri dan anak.

Pj Gubernur Adhy Karyono: Jawa Timur Rumah Nyaman bagi Semua Etnis dan Agama

Bagi mereka, justru momen menjelang lebaran menjadi kesempatan berharga untuk bekerja sebagai penjaga toko kelontong. Karena sang pemilik harus pulang kampung setelah sekian lama meninggalkan keluarganya.

"Ini saya mau ke Jakarta. Jaga warung (toko kelontong)," ujar Sumawi, salah satu warga Sumenep di Terminal Arya Wiraraja Sumenep, dalam keterangan yang diterima Viva Jatim, Minggu, 9 April 2023.

Ponsel-ponsel 5G yang Laris Dibeli Konsumen Indonesia

Pilihan merantau menjelang lebaran bukan kali pertama dilakukan Sumawi. Tahun ini sudah kesekian kalinya merayakan lebaran di Jakarta jauh dari keluarga. Demi meraup cuan dari hasil menjaga toko milik juragan.

"Ya, nanti lebarannya di Jakarta," ujar pria asal Pulau Gili Genting ini.

Kendati demikian, karena sifatnya hanya sekadar menggantikan pemilik toko, keberadaanya di tanah rantau pun tidak berlangsung lama. Sekitar dua hingga tiga bulan saja sesuai kesepakatan di awal. Setelah itu, sang pemilik toko akan kembali.

"Kalau yang berangkat sekarang [menjelang lebaran], biasanya tidak lama. Paling hanya antara dua sampai tiga bulan, karena sifatnya hanya mengganti sementara pemilik warung yang sedang mudik," tandas Sumawi.