Meredam Perselisihan, Bupati Lumajang Bangun Masjid dan Gereja Satu Area

Bupati Thoriq dan Negeri di Atas Awan Lumajang.
Sumber :
  • Facebook Thoriqul Haq

JatimPemerintah Kabupaten Lumajang berencana akan membangun masjid dan gereja secara berdampingan di dalam satu area. Hal ini bermula dari penolakan masyarakat terhadap pembangunan rumah pendeta di Desa Tempeh Tengah. 

Pancing Amarah Warga Madura, 3 Konten Kreator Film Guru Tugas Ditangkap Polisi

Pembangunan masjid dan gereja tersebut bertepatan di Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, Permasalahan antara masyarakat dan pendeta tersebut disebutnya sudah terjadi bertahun-tahun.

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

“Itu diawali oleh persoalan perbedaan persepsi pembangunan gereja oleh masyarakat,” kata Thoriq kepada Viva Jatim, Senin 10 April 2023.

Pasalnya, oleh Jemaat Gereja Kristen Pantekosta, rumah pendeta itu juga akan digunakan sebagai tempat ibadah. Namun kelompok masyarakat sekitar menolakanya.

Momen Banser di Trenggalek Periksa Kesehatan Puluhan Emak-emak

Thoriq mengaku ia ingin menyelesaikan permasalahan itu. Dia pun menginisiasi forum musyawarah dengan mengajak pihak-pihak yang berbeda pendapat dan tak saling paham itu, untuk duduk mencari jalan tengah. 

Di forum itu, Thoriq juga mengajak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bicara bersama.

“Kami mulai musyawarah, pihak-pihak yang berbeda pendapat, pihak yang salah paham, kami bincangkan dengan FKUB dengan tokoh agama, MUI, NU dan Muhammadiyah,” ucapnya.

Dari hasil musyawarah, kemudian disepakati Pemkab Lumajang akan memfasilitasi pembangunan gereja di lokasi lain. Sementara rumah pendeta tetap berada di tempat awal sesuai perencanaan.

“Hasil keputusannya rumah pendeta tetap, tapi tidak untuk gereja. Rumah pendeta tetap boleh dibangun,” katanya.

Thoriq mengatakan, Pemkab Lumajang  menghibahkan asetnya, yakni sebuah area bekas timbangan pasir di Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.

“Maka pemkab mencari lahan yang lebih representatif, termasuk aset yang dimiliki pemkab di Desa Sumberjati. Aset itulah yang kemudian kami putuskan digunakan untuk membangun gereja,” ucapnya.

Politikus PKB ini mengatakan, selain gereja, pihaknya juga akan membangun masjid di area yang sama. Selain untuk ibadah, masjid itu akan difungsikan sebagai sarana pemebelajaran Alquran untuk anak-anak di desa setempat.

“Ada usulan dari masyarakat dan tokoh masyarakat, karena tanahnya luas maka sekaligus dibangun masjid yang tidak untuk Salat Jumat. Karena sudah ada masjid di desa itu. Istilahnya Masjid Ghairu Jami,” tururnya.

Lebih lanjut, untuk membangun gereja dan masjid itu, Thoriq mengatakan, Pemkab Lumajang juga menyiapkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar.

Pembangunan masjid dan gereja itu saat ini masih dalam tahap perencaan dan lelang. Targetnya kedua tempat ibadah itu mulai dikerjakan pada Mei, atau setelah Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah nanti. 

“Anggarannya dari Pemkab Lumajang, Rp1,5 m. Masjid akan dikelola oleh tokoh agama dan pendidikan Alquran untuk anak belajar mengaji. Gerejanya akan langsung dikelola oleh teman-teman Kristen Pantekosta yang nantinya secara keseluruhan asetnya akan kami hibahkan,” ujarnya.

Menurut Thoriq, pembangunan gereja dan masjid dalam satu area ini merupakan wujud nyata dari upaya Pemkab Lumajang mencanangkan kerukunan dan moderasi bergama.

“Ini sekaligus menjadi gerakan moderasi beragama yang nyata, yang bisa dipahami dan dilihat kenyataannya di masyarakat,” pungkasnya.