Kala Puluhan Banser di Trenggalek Amankan Musyda XI Muhammadiyah

Banser amankan Musyda XI Muhammadiyah Trenggalek
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Viva Jatim

JatimMusyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah Trenggalek tampak meriah dan elegan dengan berbagai fasilitas yang disediakan. Ada pemandangan menyejukkan tatkala di pintu masuk, belasan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ikut mengamankan acara tersebut.

Ratusan Pedagang Bakal Geruduk Pendapa Trenggalek gegara Retribusi Mencekik

Musyda XI Muhammadiyah terselenggara di Desa Ngulankulon Kecamatan Pogalan, Trenggalek selama dua hari, terhitung 19-20 Mei 2023. Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Trenggalek, Anugerah Iskandar Putra menerangkan pengamanan tersebut merupakan permintaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek. 

"Sesuai dari permintaan surat resmi yang masuk ke GP Ansor Trenggalek, ke Ketua Ansor Gus Zakki, lalu diteruskan ke saya. Permintaan pengamanan awalnya sekitar 5 sampai 10 personel. Tetapi tadi berdasarkan list, ada 12 personel Banser yang mengamankan," jelas Anugerah Iskandar Putra saat dikonfirmasi, Jum'at 19 Mei 2023.

Mas Ipin: Pemulihan Pasca Banjir Munjungan Trenggalek Ditangani Secara Cepat

Putra mengungkapkan, guat pengamanan di acara Musyda XI Muhammadiyah adalah bentuk merawat Indonesia dalam bingkai kebhinekaan. Diakui maupun tidak diakui, kedua Ormas NU dan Muhammadiyah berasal dari satu guru yang sama. Kendati ada perbedaan beberapa pandangan seperti pandangan fiqih dan lain-lain, namun tetap satu bangsa.

"Intinya yang penting wawasan kebangsaan atau Siyasah Wathoniyah kita masih sama. Kita masih saudara dalam kemanusiaan Banser akan tetap membantu mengamankan setiap kegiatan, tidak hanya di Muhammadiyah diluar agama pun kita juga siap," tandasnya.

Ansor Jatim Respons Polemik Warung Madura: Itu Konsep Nyata Ekonomi Kerakyatan

Pria yang juga sebagai pengusaha penyedia layanan internet ini menambahkan salut dengan Sahabat Banser yang rela menyempatkan waktu untuk kegiatan tersebut. Total 12 personel secara bergantian mengamankan Musyda XI Muhammadiyah selama dua hari. 

Terpisah, Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Agus Muhammad Izzudin Zakki menjelaskan kegiatan pengamanan merupakan murni kesadaran panggilan jiwa Sahabat Banser. Sehingga pengamanan tersebut sebagai bentuk persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.

"Sahabat Banser memiliki kesadaran merawat kebhinekaan ikut membantu. Pengamanan seperti itu sudah menjadi alamiah pada masa saya menjadi ketua Ansor," beber Agus Muhammad Izzudin Zakki.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah ini mengaku, begitupun sebaliknya saat GP Ansor Trenggalek sedang menghelat acara, bisa juga mengundang kepada teman-teman pemuda gereja, dan pemuda Muhammadiyah di Bumi Menak Sopal ini.

"Kami ingin menghilangkan sekat antara organisasi yang berbeda. Karena sekat itu dulu sangat kuat antara pemuda beda organisasi di Trenggalek," imbuhnya.

Gus Zakki mengatakan, merawat kebhinekaan ditengah kemajemukan merupakan secuil harapannya terhadap pemuda yang ada di Trenggalek. Menurutnya, peran pemuda sekarang ini harus ikut dalam bagian untuk berperan agar keadaan lebih baik. 

"Pemuda Muhammadiyah dan Ansor bergerak bersama. Jangan sampai perbedaan organisasi menimbulkan pecah belah kesatuan warga Trenggalek. Tujuan kita sama, yaitu kemaslahatan kemakmuran umat," pungkasnya.