Potret Toleransi, Prosesi Memandikan Buddha Tidur di Mahavihara Mojopahit Libatkan Muslim

Prosesi Memandikan Patung Budha Tidur di Mahavihara
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Jatim –Tradisi memandikan patung Buddha Tidur kembali dilaksanakan di kawasan Maha Vihara Mojopahit yang terletak di Desa Bejoijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Prosesi memandikan patung Buddha Tidur terbesar di Indonesia itu untuk menyambut Hari Raya Waisak 2567  BE tahun 2023. 

Polres Gresik Jaga Keamanan dan Ketertiban Selama Hari Raya Waisak 2568

Patung berwarna emas ini mempunyai dimensi panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengukuhkannya sebagai patung Buddha tidur terbesar di Indonesia tahun 2001 silam.

Proses memandikan patung tersebut dilakukan oleh 8 orang. Menariknya, 4 diantaranya bukan umat Buddha, melainkan warga desa setempat yang beragama muslim. Hal ini mejadi potret toleransi antar agama yang sangat dijaga oleh warga Pengurus Mahavihara Mojopahit bersama lingkungan sekitarnya. 

Ada Rupang Buddha Bergerak di Vesak Festival di TP 3 Surabaya

Menurut Upasaka Pandita Maha Vihara Mojopahit Saryono, kali ini yang mengikuti proses pemandian patung Buddha Tidur lebih sedikit. Biasanya, para wisatawan yang kebetulan berkunjung juga ikut memandikan. 

Ia menjelaskan, sikap toleransi di lingkungan sekitar memang telah terbangun sejak lama. Tidak pernah ada konflik antar umat bergama meski hidup berdampingan. Bahkan, kebetulan Hari Raya Waisak Tahun 2023 ini mengusung tema 'Harmonis Masyarakat, dama Negara'.

KAI Daop 8 Surabaya Siapkan 27 Ribu Kursi Selama Libur Panjang Pekan Ini

"Sampai saat ini toleransi yang kita bangun bersama masyarakat semakin erat dan kokoh," katanya kepada sejumlah wartawan di kawasan Maha Vihara Mojopahit, Selasa, 30 Mei 2023. 

Prosesi pembersihan kawasan Vihara serta memandikan rupang Mahaparinibanna atau patung Buddha tidur. Rupang berwarna emas  dibersihkan menggunakan sabun dan air.

Prosesi memandikan dilakukan secara khusus dan bertahap. Dimulai dengan mengguyurkan air dan sabun di seluruh bagian rupang. Setelah itu, seluruh bagian patung disiram air bunga mawar dan kembali dibilas air hingga bersih. 

"Memandikan patung Buddha tidur ini simbol atau filosofi sebelum kami melaksanakan ibadah membersihkan batin dan jiwa kami. Sebelum memandikan, saya dan sebagian pengurus di sini (Vihara) berdoa sesuai dengan tata cara Budha. Sebagian orang yang membersihkan tidak perlu mengikuti, seperti yabg bergama islam," ungkapnya. 

Masih kata Saryono, selain membersihkan rupang, mereka juga melakukan persiapan lainnya. Seperti memasang bendera, payung dan perlengkapan lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan Waisak mulai dari Pradaksina maupun Pujabakti. 

Adapun detik-detik peringatan Waisak tahun 2567 BE ini jatuh pada Minggu, 4 Juni 2023 pukul 10.41.19 WIB. 

Perayaan Waisak di Maha Vihara Mojopahit diawali dengan ritual pradaksina. Yaitu prosesi mengelilingi objek-objek yang dihormati dalam ajaran Buddha di area vihara yang dilakukan searah jarum jam dengan posisi objek selalu di sebelah kanan.

Pradaksina diawali dari dalam gedung Sasono Bhakti di Maha Vihara Mojopahit. Umat Budha lantas berjalan kaki sembari membawa bendera, dupa, buah-buahan dan bunga menyusuri rute yang sudah ditentukan. Kemudian mereka kembali ke teras gedung Sasono Bhakti.

Untuk diketahui, Pembangunan Maha Vihara Mojopahit dan patung Buddha tidur diprakarsai Bhikkhu Viriyanadi Maha Tera. Maha Vihara Mojopahit dibangun tahun 1987, lalu diresmikan Gubernur Jatim, Soelarso pada 31 Desember 1989. Sedangkan patung Buddha tidur dibangun tahun 1993 melibatkan pematung dari Solo, Jateng, serta pematung dari Desa Bejijong dan Desa/Kecamatan Trowulan.

Patung raksasa itu baru dicat warna emas tahun 1999. Karena emas dinilai sebagai warna paling bagus untuk menghormati Buddha Gautama. Patung ini juga disebut Buddha Maha Paranibbana. Yaitu menggambarkan detik-detik wafatnya Buddha Gautama. Sang Buddha wafat dengan posisi seperti tidur miring ke kanan dengan telapak tangan kanan di bawah kepalanya. Pose tersebut sudah menjadi keseharian Sang Buddha setiap kali beristirahat.

Patung Buddha Maha Paranibbana dibangun sangat megah untuk menghormati guru agung Buddha, Siddhartha Gautama. Setiap vihara mempunyai patung Buddha tidur dengan ukuran bervariasi. Namun, sama-sama menggambarkan detik-detik wafatnya Buddha Gautama. Patung Buddha tidur di setiap vihara juga sama-sama menjadi simbol Agama Buddha yang digunakan untuk ritual pradaksina.

Buddha Gautama lahir dengan nama Siddhartha Gautama di Taman Lumbini, Kota Kapilavastu, India tahun 623 sebelum masehi (SM). Ia anak tunggal penguasa Kerajaan Kosala, Raja Suddhodana dan Dewi Maha Maya. Siddhartha mencapai pencerahan dan menjadi Buddha saat bertapa di bawah pohon Bodhi di Hutan Gaya, India tahun 588 SM pada usia 35 tahun.

Buddha Gautama wafat setelah 40 tahun mengajarkan Agama Budha pada tahun 543 SM. Ketiga peristiwa tersebut terjadi pada waktu yang sama, yaitu pada purnama sidhi di Bulan Waisak dalam kalender Buddha. Momen kelahiran, mencapai pencerahan dan wafatnya Siddhartha Gautama diperingati sebagai Hari Raya Waisak oleh umat Buddha.