Cegah Sampah Masuk Laut, Banyuwangi-Sungai Watch Pasang 100 Jaring
- IST/Viva Jatim
Jatim – Pemkab Banyuwangi terus berkolaborasi dengan Sungai Watch untuk mengurangi sampah di laut dengan memasang 100 trash barrier (jaring) di sejumlah sungai. Sungai Watch, merupakan NGO yang dimotori Gary Bencheghib dan Sam Bencheghib, yang dikenal dengan aktivitasnya membersihkan sungai.
“Hingga akhir tahun ini, kami targetkan bisa terpasang 100 jaring di sejumlah sungai, muara sungai, maupun aliran irigasi di Banyuwangi. Jaring ini berguna untuk menghadang sampah agar tidak sampai masuk ke laut,” kata Gary Bencheghib, Founder NGO Sungai Watch, saat membersihkan sampah di aliran Sungai Kali Lo, di area destinasi Wisata Pantai Marina Boom, Selasa, 4 Oktober 2022.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani ikut bergabung dalam kegiatan kerja bakti untuk mencegah makin banyaknya sampak masuk ke laut. Bahkan, para pelajar, masyarakat, dan sejumlah relawan juga ikut dilibatkan.
Turut pula dalam kegiatan itu, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori, Direktur Utama PT Pelindo Properti Indonesia (PPI) I Wayan Eka Saputra, Direktur Operasi Teknik dan Komersial PT PPI Sukariyadi Rudi, dan segenap jajaran OPD Pemkab Banyuwangi.
Bersama tim Sungai Watch, Bupati Ipuk dan puluhan peserta lainnya tampak terjun langsung ke aliran Sungai Kali Lo.
Mereka mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam karung yang telah disiapkan. Sampah-sampah yang telah terkumpul tersebut akan dipilah di gudang sampah milik Sungai Watch.
Baca juga: Wings Air dan Super Air Jet akan Buka Rute Penerbangan di Banyuwangi
Gary mengatakan, sejak 26 September lalu tim Sungai Watch telah melakukan pembersihan sampah di sejumlah lokasi di Pantai Marina Boom, termasuk aliran Sungai Kali Lo. Total sampah yang berhasil dikumpulkan selama 8 hari pembersihan tersebut mencapai 23 ton.
“Bahkan, di hari pertama kami bisa mengumpulkan hingga 5 ton yang mayoritas adalah sampah plastik. Di antaranya plastik sachet, sterofoam, tas plastik, dan botol minuman,” papar Gary.
Gary menjelaskan, dalam kolaborasi ini Sungai Watch setiap hari akan fokus melakukan pembersihan sungai di tiga wilayah, yakni di Kecamatan Bangorejo, Muncar, dan Banyuwangi. Pembersihan dilakukan oleh 32 personil komunitas Sungai Watch bersama para relawan dari wilayah sekitar.
“Setelah sampah terkumpul, akan dibawa ke gudang kami di Bangorejo. Selanjutnya akan dilakukan pemilahan dan pendataan, terkait merk dan asal produk, sehingga kita bisa tahu polutan terbesar di sini berasal dari mana. Ini akan kita tindak lanjuti,” kata Gary.
Selain fokus pada pembersihan sampah di sungai, lanjut Gary, Sungai Watch juga melakukan tindakan preventif agar sampah-sampah plastik di sungai tidak sampai masuk ke laut. Caranya, Sungai Watch akan memasang 100 jaring sampah (trash barrier) di sejumlah lokasi, seperti kali, muara sungai, dan aliran irigasi.
Baca juga: Ditanya Rasanya Duet Bareng Inul dan Wika Salim, Farel: Mantap!
Salah satu yang sudah terpasang ada di muara Sungai Kali Lo. Dalam satu minggu, lanjut Gary, pihaknya bisa mengumpulkan 660 kg sampah. Artinya, kalau dirata-rata dalam satu tahun sampah yang akan terkumpul bisa mencapai 33 ton dari satu titik ini.
“Jika semua jaring telah terpasang, tentu sampah yang berhasil kita jaring akan semakin banyak. Ini upaya untuk melindungi laut dari sampah plastik,” ujar Gary.
Gugah Kesaadaran Masyarakat
Bupati Ipuk berharap kolaborasi penanganan sampah ini bisa terus berlanjut. “Semoga gerakan pembersihan sungai ini bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, utamanya ke sungai. Tanpa kesadaran dari masyarakat, tentu hasilnya tidak akan maksimal,” ujar Ipuk.
Sementara itu, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori mengapresiasi kolaborasi yang digalang pemkab bersama Sungai Watch untuk menangani sampah di sungai. Menurutnya, upaya ini akan berhasil jika dibarengi kesadaran yang tinggi dari masyarakat.
“Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya tugas pemerintah, namun juga harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat,” kata Danlanal.