10 Tunawisma di Tulungagung Dievakuasi hingga Pertengahan 2023

Salah satu tunawisma di Pasar Ngemplak Tulungagung.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA JatimTunawisma atau seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal yang stabil dan layak di Tulungagung hingga pertengahan 2023 sebanyak 10 orang berhasil dievakuasi. Kondisi tunawisma beragam, mulai lansia hingga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Viral, Pria Diduga ODGJ di Mojokerto Lecehkan Karyawati Toko Kosmetik

Kepala Bidang Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung, Efif Sakti Wibowo menjelaskan jumlah pastinya tidak hafal. Namun beberapa yang masih ingat di benaknya telah mengevakuasi di beberapa titik. Mulai di daerah Ringinpitu hingga Pasar Ngemplak Tulungagung yang kondisinya memprihatinkan.

"Kalau lansia mungkin di angka 10-an di rentang waktu Januari sampai Juni 2023. Pernah kita evaluasi di Pos Pasar Ngemplak dalam kondisi ngesot (tidak bisa berdiri)," ungkap Efif Sakti Wibowo saat dihubungi Viva Jatim, Selasa, 4 Juli 2023.

4 Kloter Calon Jemaah Haji Bojonegoro Tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya

Perihal treatment, Efif mengaku petugas pertama akan melakukan assessment terlebih dahulu. Mengecek kondisi tunawisma seperti apa kebutuhan yang harus segera dibutuhkan. Baru nanti akan ditempatkan ke panti yang menampung tunawisma.

Namun, ia tidak menampik dalam panti milik Pemerintah Provinsi dan swasta tidak semudah itu, lantaran kebanyakan kondisi sudah penuh. Sehingga sementara diarahkan dan mendapat perawatan di rumah singgah.

Komitmen GISLI Tulungagung Bantu Program Pemerintah Jadi Poros Maritim Dunia

Efif menambahkan, sambil menunggu kesiapan panti baik milik pemerintah provinsi maupun yang punya swasta, berada di rumah singgah pun juga lebih ekstra jika kondisi tunawisma tidak bisa jalan.

 "Kalau kondisi sehat bisa berjalan dan beraktivitas mandiri kemungkinan untuk diterimanya lebih besar. Tetapi jika kondisi ngebrok, ada penanganan lebih ekstra agak susah," akuinya.

Dinsos Tulungagung mengaku sebaran tunawisma merata, tidak hanya di kecamatan kota. Melainkan juga di beberapa wilayah pinggiran Kota Marmer ini. Dari 10 tunawisma, ada beberapa yang berasal dari luar wilayah tetangga, mulai Kediri hingga Trenggalek.

Selain itu, pihaknya bekerjasama dengan Dispendukcapil untuk melihat geometri. Barangkali pernah mempunyai KTP bisa dilihat dengan rekam geometri. Setelah itu pasien ODGJ mendapat tindakan medis dengan di rujuk ke Surabaya.

"Habis itu kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Setelah dari Rumah Sakit Jiwa Menur identitasnya belum juga diketahui, kita carikan tempat penampungan panti yang siap menampung," ujarnya.

Pantauan Viva Jatim, tampak tiga orang tunawisma berada di timur Pasar Ngemplak. Satu seorang ibu terlelap dengan nyenyak di depan ruko dengan baju lusuh. Satu bapak dari kejauhan berada di seberang sedang makan, duduk, mengenakan baju lusuh dan celana panjang.

Satu tunawisma dari kasat mata seperti ODGJ dengan mengenakan baju compang-camping. Perawakan tinggi besar, mengenakan jaket kulit dan rambut acak-acakan mondar-mandir di teras ruko. Sempat mendekat ke penulis, tercium bau seperti tak pernah membersihkan diri.