Diguyur Hujan, Ratusan Hektar Tanaman Tembakau di Kabupaten Tulungagung Rusak

Lahan tembakau yang rusak akibat hujan
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim –Wilayah Jawa Timur bagian selatan mengalami cuaca ekstrem beberapa hari yang lalu. Akibat hujan berhari-hari, ratusan hektar petani tembakau gagal panen di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.

Mengawal Ekosistem Pertembakauan dari Elemen Hulu-Hilir dalam Penyusunan Regulasi

Kelompok Tani Tembakau, Endri Cahyono menjelaskan di desanya hampir 100 persen gagal tanam. Hanya tersisa tembakau dengan media tanam tanah yang agak tinggi, itu pun tidak seberapa banyak. Ada 4 kelompok petani tembakau, 2 kelompok 60 ha, kelompok yang ada dirinya 26 hektar, ditambah lagi 40 hektar.

"Jadi total sekitar 186 hektar. Karena tembakau itu istilahnya tidak tahan dengan air. Jadi tidak banjir dikala mana itu hujan terus-menerus seperti kemarin ya banyak yang mati," ungkap Endri Cahyono, Selasa, 11 Juli 2023.

Komitmen GISLI Tulungagung Bantu Program Pemerintah Jadi Poros Maritim Dunia

Endri mengungkapkan saat ini mayoritas masa tanam untuk Tembakau Kendalbulur sekitar satu bulan sampai satu setengah. Dengan ketinggian tanaman 1 bulan mencapai 50 cm. Menurutnya, di usia-usia inilah yang rentan terkena hujan yang terus menerus.

Tanaman tembakau dari tanam hingga panen membutuhkan waktu 3 bulan. Menurutnya, saat usia masih satu bulan tidak bisa ditolong saat terkena hujan. Salah satu solusi yang diambil petani adalah menanam ulang kembali.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

"Soalnya tanaman tembakau kalau sudah akarnya busuk, rata-rata tidak bisa hidup lagi. Kalau masih usia tanaman itu belum ada 20 hari itu terkadang kalau istilahnya di kasih bedengan (pembatas) itu kemungkinan masih bisa hidup," bebernya.

Disinggung kerugian petani, Endri mengungkapkan dari masing-masing anggota jika dihitung setiap hektare lahan dari tanam hingga panen berkisar Rp 70 juta. Sehingga jika sudah berjalan 1 bulan tanam, kerugian ditaksir 2/3 dari total biaya yang harus dikeluarkan.

Halaman Selanjutnya
img_title