Pantai Klatak Tulungagung Diserbu Ratusan Relawan, Bersihkan 100 Kg Sampah Plastik
- Dokumentasi Fugana
Tulungagung, VIVA Jatim –Hingga saat ini sampah masih jadi pemandangan yang tak mengenakkan di beberapa pantai di Tulungagung, salah satunya di Pantai Klatak.
Relawan kebersihan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 100 Kg yang tidak terurai. Kegiatan bersih-bersih Pantai Klatak, jalan Pantai Waru Doyong Klatak Desa Keboireng, Kecamatan Besuki ini dalam rangka peringatan anniversary ke-4 Fugana (Forum Tanggap Bencana).
Kepala Laboratorium Ecoton Rafika mengungkapkan bahwa relawan berhasil membersihkan sampah sebanyak 20 karung dengan jumlah berat 100 Kg. Saat melakukan clean up, relawan juga menemukan sachet sabun yang di produksi tahun 90-an.
"Plastik sachet tersebut tertimbun di sedimen pesisir pantai. Juga ditemukan sampah sampah plastik yang tertimbun di bawah batu dan sedimen pantai dengan berbagai plastik," ungkap Rafika diterima VIVA Jatim, Senin, 17 Juli 2023.
Menurutnya, sampah plastik merupakan salah satunya dihasilkan dari kegiatan wisatawan pantai, yang masih membuang sampah sembarangan. Tidak sedikit sampah plastik yang dihasilkan oleh pengunjung, menyebabkan tempat sampah dibeberapa spot meluap sampai tercecer ke lingkungan.
"Sampah plastik yang telah dikumpulkan dapat terdegradasi menjadi potongan potongan plastik mikro atau disebut mikroplastik," bebernya.
Senada dengan hal itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Tito Konsina Putra menjelaskan bahwa antusiasme peringatan tahun ini cukup tinggi, yang berangkat dari kepedulian teman-teman terhadap masalah sampah. Total ada 150 relawan gabungan yang ikut berpartisipasi.
Ia juga berharap, dengan dari aksi ini semua relawan mampu merefleksikan diri ke dalam kehidupan selaras dengan alam di kemudian hari. Apa yang dilakukan ini bisa menjadi kebaikan di kemudian hari.
"Tak hanya itu, kegiatan dirangkai nobar dan diskusi membahas tentang permasalahan samah plastik. Minggu pagi kita lakukan kegiatan bersih pantai, pelatihan MFR (Medical First Rescue) oleh Brand Audit dan LMI yang di fasilitatori oleh Yayasan Ecoton," ulasnya.
Tito menambahkan sampah yang mendominasi saat ditemukan merupakan kemasan sampah plastik sekali pakai
Mulai sachet sabun, botol plastik, plastik sachet makanan dan minuman, sedotan, Styrofoam, kain dan peralatan makan seperti sendok dan garpu plastik sekali pakai.
Dirinya membeberkan, hasil dari brand audit sebagai tindak lanjut advokasi ke produsen yang telah mencemari lingkungan. Terdapat 5 Besar Produsen yang paling banyak ditemukan yaitu: Unilever 38 persen, Wings 29 persen, indofood 5,7 persen, P&G 5.1 persen dan Santos Jaya 3 persen.
"Kelima produsen ini memiliki kewajiban supaya mengelola kemasan atau barang yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam. Sejalan dengan yang diamanatkan dalam pasal 15 UU 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah," tandasnya.