Tugu PSHT di Tulungagung Tak Dibongkar, Tapi Dipermak Jadi Ikon Desa

Pembongkaran tugu PSHT Boyolangu Tulungagung: Tampak Haru
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim –Instruksi pembongkaran tugu melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur sudah sampai ke daerah. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Boyolangu Kabupaten Tulungagung secara legowo menghancurkan sebagian tugu yang terbangun di tanah milik desa setempat.

PMII Jatim Serukan Inisiatif Perdamaian Global di Momen Harlah ke-64

Tepatnya di Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung terdapat sebuah tugu perguruan PSHT Rayon Sobontoro. Tugu yang dibangun secara swadaya masyarakat dan pendekar akan dipermak menjadi ikon desa atau ikon Pancasila sesuai kesepakatan bersama.  

"Koordinasi dengan lingkungan masyarakat merasa keberatan kenapa harus dibongkar (total). Kalau bisa dialih fungsikan, jadi akhirnya dialihfungsikan kita jadikan icon desa kita serahkan ke desa karena Tanah ini milik desa," ungkap Ketua Ranting PSHT Boyolangu, Didik Suwarsono ditemui di lokasi, Senin, 14 Agustus 2023.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke Pemerintah Desa Sobontoro untuk mendijadikan ikon sesuai kesepakatan. Ia bisa memaklumi dengan adanya aturan pemerintah yang yang belakangan ini ramai menjadi bahan perbincangan. Total di Kecamatan Boyolangu hanya ada dua tugu, dan semua berada di Desa Sobontoro.

Tampak dari raut wajah Didik merasa terharu, lantaran tugu yang sudah berdiri sejak 2018 ini merupakan swadaya dari keluarga besar PSHT dan masyarakat. Terlebih, tugu tersebut dirinya yang membuat ornamen terbilang cukup sulit dan lama pengerjaan beberapa hari.

STY Terusik dengan Hal Ini saat Indonesia Menang atas Korea Selatan

Pria yang berusia 55 tahun ini menambahkan dari masyarakat tidak penolakan dengan adanya tugu tersebut. Malah didukung oleh masyarakat, sehingga saat ini jika harus dibongkar, masyarakat menyayangkan kenapa harus diratakan tanah.

"Dengan koordinasi penuh pertimbangan, akhirnya semua bisa menerima. Kami harus melakukan pendekatan internal, sebab di Boyolangu total anggota kurang lebih 1000 lebih tersebar di 19 desa," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title