Tugu PSHT di Tulungagung Tak Dibongkar, Tapi Dipermak Jadi Ikon Desa

Pembongkaran tugu PSHT Boyolangu Tulungagung: Tampak Haru
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Didik beralasan mengikuti instruksi tersebut karena ia sadar hidup berbangsa dan bernegara di negara hukum. Sehingga apapun keputusan pemerintah, pihaknya akan tegak lurus mengikuti dan mendukung sepenuhnya.

Flagship Store Dulux Pertama di Surabaya, Cek Lokasinya

Senada, Kapolsek Boyolangu, Ajun Komisaris Polisi Tri Nuartiko mengungkapkan apresiasi kepada Ketua PSHT Ranting Boyolangu yang telah mengindahkan pembongkaran tugu perguruan silat.

Untuk proses pengamanan pembongkaran tugu, kepolisian melibatkan semua unsur pengamanan di wilayah Kecamatan Boyolangu. Mulai melibatkan Pemerintah Desa di bawah kendali langsung Kepala Desa Sobontoro serta saudara-saudara dari PSHT Rayon Sobontoro.

Momen Gayeng Nobar Piala Asia di Grahadi, Pj Gubernur Jatim Apresiasi Garuda Muda

"Alhamdulillah teman-teman saudara dari PSHT Sobontoro, sadar akan himbauan dari pemerintah daerah maupun provinsi. Siang ini sudah melaksanakan terkait pembongkaran tugu perguruan," ungkap AKP Tiko.

Kepolisian berharap semoga semua perguruan silat ikut dan mengikuti apa yang dilakukan oleh Ketua Ranting Kecamatan Boyolangu. Sebab instruksi tersebut menurutnya demi keamanan dan kenyamanan dalam berbangsa serta bersosial di masyarakat.

PPNS hingga Notaris Pengganti Resmi Dilantik Kakanwil Kemenkumham Jatim

"Semoga mudah-mudahan bisa menyusul semua sadar dan menyadari untuk NKRI perdamaian Kamtibmas dan harkamtibmas yang kondusif," tutupnya.

Pantauan VIVA Jatim, pembongkaran sebagian dilakukan secara simbolis melalui menghancurkan tulisan dan simbol logo PSHT. Penghancuran dilakukan oleh perwakilan kepolisian, pihak desa serta pengurus PSHT Ranting Boyolangu.

Halaman Selanjutnya
img_title