Polres Trenggalek Amankan 11 Penonton Ricuh Konser Happy Asmara, Mayoritas gegara Pengaruh Miras
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim -Konser Happy Asmara dalam rangka Hari Jadi Trenggalek diwarnai aksi saling lempar botol sesama penonton. Polres Trenggalek berhasil mengamankan 11 Penonton yang berasal dari dua perguruan silat serta penonton biasa, kebanyakan terpengaruh minuman keras (miras).
Kasatreskrim Polres Trenggalek, Inspektur Polisi Satu Agus Salim menerangkan bahwa dalam event itu memang ada kericuhan sesama penonton. Kemudian menjalar dari Alun-alun Trenggalek sampai Jalan Raya dan sampai di wilayah Kecamatan Durenan.
"Dari situ petugas mengamankan 11 orang yang sekitar 4 berasal berdomisili di luar Kabupaten Trenggalek. Pada saat (diamankan) di Polres Trenggalek, kita mencium rata-rata memang mulutnya berbau alkohol," ungkap IPTU Agus Salim, Rabu, 30 Agustus 2023.
Pihaknya mengaku, lokasi keributan yang sedikit menguras pengamanan terjadi ke arah selatan Alun-alun Trenggalek, berjarak 500 meter dari Alun-alun di jalan raya.
Sehingga sedikit ada kericuhan yang mengganggu pengguna jalan yang tidak bisa lewat. Lantas oleh petugas yang di ploting itu berhasil mengamankan beberapa orang.
Lalu, rombongan ini mengarah ke timur diikuti Wilayah Durenan ada sedikit insiden, rombongan ini. Personel berhasil mengamankan rombongan yang mengarah timur, diikuti sampai wilayah Kecamatan Durenan.
Iptu Agus menambahkan, rombongan ini melempari kearah selatan yang notabene ada pengguna jalan yang melintas kearah barat. Petugas mengamankan karena tindakan yang dilakukan membahayakan pengguna jalan.
"Penonton yang diamankan kearah timur, ada yang saat sedang hendak mengambil batu. Namuna juga ada teman rombongannya memang sudah melakukan pelemparan," jelasnya.
Petugas Kepolisian lepaskan Tembakan Peringatan gegara adanya ketegangan antara dua kubu perguruan silat di Depan Gedung Nahdlatul Ulama Trenggalek atau 500 meter dari Alun-alun Trenggalek. Hal itu dilakukan untuk mengurai massa agar meninggalkan lokasi dan bisa kondusif.
"Tembakan peringatan itu sebatas untuk memisahkan pada saat ada bentrokan di jalan antara 500 meter dari Alun-alun," jelasnya.
Iptu Agus Salim menerangkan bahwa rincian 11 penonton yang diamankan adalah 10 dari dua perguruan dan satunya adalah orang biasa yang dengan sengaja mendokumentasikan kericuhan yang sedang terjadi.
Polres Trenggalek menerangkan perihal sanksi, sejauh ini belum bisa menegaskan. Sebab untuk informasi awal ada korban, namun kenyataannya tidak ada. Termasuk video beredar dihantam menggunakan helm, setelah dicari apakah anggota kepolisian atau warga yang menjadi korban belum ada laporan.
"Sanksi paling mentok tipiring paling karena ada yang misuhi (berkata kotor) kepada letusan. Dan kalau Tipiring baru hari Kamis, sedang kita punya waktu 1x24 jam," ulasnya.
Iptu Agus Salim mengingatkan sebenarnya lokasi konser skala besar yang dihelat di Alun-alun Trenggalek tidak layak. Mengingat tidak ada pemadam untuk mendinginkan penonton, termasuk banyak bangunan dan sebagainya.
"Alun-alun untuk konser safetynya tidak ada. Harus ada pemadam untuk mendinginkan dengan jumlah penonton segitu banyak. Ada banyak pohon hingga bangunan yang belum safety untuk konser," tandasnya.