Dispendukcapil Gresik Jemput Bola Layanan Adminduk Warga

Wabup Gresik Aminatun Habibah memantau pembuatan KTP warga Bawean
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara/Viva Jatim

Gresik, VIVA Jatim –Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Gresik terus berikan layanan maksimal kepada masyarakat. Tak hanya di wilayah daratan, kali ini Dinas yang berkantor di area alun-alun Kabupaten Gresik menggelar program jemput bola layanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) di wilayah Pulau Bawean.

Peserta BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Gresik Tercover 52,5 Persen

Terhitung selama lima hari, Dispendukcapil Gresik akan menggelar layanan jemput bola di dua kecamatan di Pulau Bawean, yakni Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura. Layanan yang disediakan juga lengkap, mulai dari cetak KTP, KK, KIA, Akta kelahiran/kematian, hingga penyelesaian data anomali.

Dengan mudahnya pelayanan, tak luput program ini disambut antusias tinggi dari masyarakat. Tak hanya itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah juga memberikan apresiasinya.

Kalahkan TNI AL di Final, Petrokimia Gresik Juara Livoli 2024

Wabup yang akrab disapa Bu Min ini mencontohkan, program UHC yang sudah sukses berjalan di Kabupaten Gresik. Program kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara gratis ini, memakai satu dokumen kunci yakni KTP atau KK.

"Program jemput bola Adminduk ini merupakan suatu terobosan dalam mewujudkan Gresik Satu Data. Dengan adanya satu data, maka berbagai layanan baik dari Pemkab Gresik maupun dari provinsi dan nasional bisa dengan mudah disalurkan secara tepat dan cepat," terangnya dalam kunjungan di Desa Pekalongan, Kecamatan Tambak, Minggu, 15 Oktober 2023.

Dukung Khofifah-Emil, Jaringan Kiai Santri Nasional Gresik Gelar Selawat Akbar

Sementara Kepala Dispendukcapil Muhammad Hari Syawaluddin menjelaskan, program jemput bola di Pulau Bawean ini dimulai sejak tanggal 12 Oktober 2023.

"Jujugan pertama kemarin di Desa Sidogedungbatu, kemudian berlanjut di Desa Kebontelukdalam yang sama-sama berada di Kecamatan Sangkapura. Temuan kami, di Desa Sidogedungbatu ada 50 dokumen yang belum terselesaikan sejak bertahun-tahun. Dan ini sudah kita selesaikan," kata Hari Syawaluddin.

Halaman Selanjutnya
img_title