Dampak Kekeringan di Lamongan, 51 Desa Kekurangan Air Bersih

Petugas BPBD saat memberikan bantuan air bersih kepada warga
Sumber :
  • Imron/Viva Jatim

Lamongan, VIVA Jatim –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan mencatat setidaknya ada 16 kecamatan mengalami krisis air bersih. Kemarau yang terjadi di Lamongan selama hampir 5 bulan ini juga menempatkan Lamongan berstatus tanggap darurat.

Polres Lamongan Ungkap Siswi SD Meninggal dengan Pankreas Luka bukan karena Dibully

Kepala BPBD Lamongan, Joko Raharto mengatakan, 16 kecamatan yang dilanda krisis air bersih itu meliputi 71 dusun dan 51 desa yang tersebar di Tikung, Sugio, Mantup, Kembangbahu, Sukodadi, Sarirejo, Modo, Bluluk, Sukorame, Kedungpring, Babat, Sambeng, Lamongan, Glagah dan Deket.

Kekeringan ini, kata Joko juga berdampak pada 10057 Kepala Keluarga (KK) dan 73258 jiwa. Sementara hujan sendiri baru diprediksi akan turun pada Minggu pertama bulan November untuk 16 kecamatan dan akhir November untuk 11 kecamatan di Lamongan.

Siswi SD di Lamongan Meninggal Diduga karena Dibully, Ortunya Lapor Polisi

"Kekeringan ini sudah berlangsung sejak 5 bulan lalu. Saat itu kami melakukan droping air dan sejak saat itu jumlah kekeringan terus meluas di 16 kecamatan bersamaan dengan itu Lamongan kini statusnya menjadi tanggap darurat," kata Joko saat dihubungi VIVA Jatim, Rabu 25 Oktober 2023.

Joko menjelaskan, untuk Kekeringan yang terjadi di 16 kecamatan ini terparah terjadi di Kecamatan Kembangbahu dan Sugio. BPBD Lamongan saat ini terus melakukan suplai air bersih ke desa yang terdampak kekeringan. BPBD juga turut menggandeng sejumlah stakeholder TNI/Polri dalam penanggulangan kekeringan ini. 

Apes, Maling Pompa Sawah di Lamongan Ditangkap Warga Saat Ambil Hasil Curian

Sementara total suplai air yang telah didistribusikan hingga kini sudah mencapai 235 tangki dengan 1.204.500 liter. Joko menambahkan musim kemarau yang terjadi saat ini masyarakat juga perlu mewaspadai bencana lainnya salah satunya adalah kebakaran.

Tak hanya itu setelah musim kemarau ini usai, masyarakat yang tinggal di wilayah terendah juga perlu mewaspadai bencana banjir. Pemerintah Lamongan melalui OPD tertentu juga telah melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi terjadinya bencana banjir seperti normalisasi sungai dan lainnya.

Halaman Selanjutnya
img_title