Survei PUSAD UM Surabaya: Prabowo-Gibran Pilihan Anak Muda di Jatim
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi Universitas Muhammadiyah (PUSAD UM) Surabaya merilis hasil survei terkait elektabilitas tiga pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) bagi pemilih muda di Jawa Timur.
Hasilnya menunjukkan, pasangan Capres Cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul dibanding pasangan lainnya.
Survei PUSAD UM Surabaya dilakukan selama sepekan, dari tanggal 14 hingga 22 Oktober 2023, terhadap 1075 responden berusia 17 sampai 40 tahun.
Satria Unggul Wicaksana P Direktur PUSAD UM Surabaya mengatakan, teknik pengambilan sampel melalui metode multistage random sampling. Dimana lokasi survei diambil di semua kecamatan di 38 Kabupaten maupun Kota se-Jawa Timur.
"Kemudian, masing-masing Kabupaten kota itu diambil 4-5 orang per kecamatan untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel tiap kecamatan dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih di tiap kecamatan dan kelurahan yang dijadikan lokasi penelitian," ucap Satria, Jumat 27 Oktober 2023.
Margin toleransi sebesar 3 persen dengan tingkat kesalahan penelitian mencapai 5 persen. Wawancara melalui telepon menggunakan kuesioner oleh enumerator. Kendali mutu juga ditempuh secara berlapis mulai dari rekrutmen, pelaksanaan training enumerator hingga validasi. Dan verifikasi pascapengumpulan data dilakukan dengan call back.
Menurut Satria, elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran unggul sebesar 35 persen. Oleh responden, pasangan ini dianggap cerminan pemimpin yang tegas dan berintegritas.
Sementara posisi kedua ditempati oleh Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas sebesar 31 persen. Satria menyampaikan responden enggan memilih pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan kawan-kawan ini karena Ganjar dinilai menjadi penyebab Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Terakhir pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di angka 24 persen. Pasangan yang didukung Koalisi Perubahan terdiri dari Nasdem, PKB dan PKS ini dikatakan Satria memang sejak awal kurang mendapat simpati dari para pemilih muda di Jawa Timur.
"Sedangkan yang belum menentukan sikap atau swing voter sebesar 10 persen," lanjutnya.
Satria berharap dari hasil survei yang dirilis PUSAD UM Surabaya terkait elektabilitas Capres dan Cawapres bagi anak muda di Jatim akan menjadi barometer mengawal jalannya demokrasi yang langsung umum bebas rahasia jujur dan adil di Indonesia.